[Puisi] Perempuan Kopi
Zuliana Ibrahim
Perempuan berkelubung menarik kata dari ujung selendang
merajutnya dengan tubuh gemetar berlapis amarah
kening berkerut dengan sisa mangas di bibir
ia ambil jarum agak tumpul, meneteslah sewarna merah
jemarinya mencengkram angin, sia-sia membentur petala langit
Ia merangkak, mengatup kedua deret gigi
menepuk dada, tak mau menghitung jumlah mulut yang ia sapih
kukunya terus mesra menimang cacing
bajunya bau terik matahari
Perempuan itu kini beranjak tua
tubuhnya gagah menyimpan cerita
membalutnya dengan selendang yang kini sewarna pudar
Perempuan itu tak mampu berkata-kata
air matanya ada di tiap daun kopi
kisah hidupnya di setiap butir buah kopi
Takengon, 2018
[SY]