Masih ingat bus Aceh Tengah yang kesohor di era tahun 70 hingga tahun 90-an? Bagi warga Gayo umumnya, bus tersebut memiliki sejuta kenangan pada masa itu, terutama bagi mahasiswa asal Gayo yang merantau ke Kutaraja maupun Medan, Sumatera Utara.
Begitu juga para pedagang yang didominasi toke bako (tembakau) dari dataran tinggi Gayo pada masa itu. Mereka kerap menggunakan jasa bus Aceh Tengah membawa barang dagangannya.
Namun, seiring waktu, bus yang dikelola oleh PT Aceh Tengah pada waktu itu harus gulung tikar. Lama sudah rakyat Gayo menanti kehadiran bus yang melegenda tersebut.
Hari ini, Kamis 10 Desember 2020, dengan wajah dan manajemen baru, PT Aceh Tengah Baru (ATB) kembali lahir (the legend is born) dengan merilis empat buah bus Mercedes-Benz untuk kembali ke jalanan.
Direktur PT Aceh Tengah Baru, Mukmin, mengatakan empat bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang telah siap kembali ke jalanan adalah jenis Mercedes-Benz type 1626 dengan 28 seat.
“Empat bus ini akan melayani trayek, Takengon-Medan sebanyak dua unit dan dua unit lainnya untuk trayek Pondok Baru-Medan,” kata Mukmin.
Ditanya kapan mulai beroperasi, ia menjawab malam ini. “InsyaAllah mulai hari ini, kita mulai layani penumpang,” ujarnya.
Dijelaskan, PT Aceh Tengah Baru ini memiliki manajemen yang terpisah dari PT Aceh Tengah yang lama. “Kita mandiri dengan pemodal atau pemilik utama itu Pak M Yunus, MT seorang putra daerah yang berasal dari Bies,” tegas Mukmin.
Disampaikan lagi, pihaknya masih menunggu kedatangan beberapa unit bus baru. “Akan ada penambahan armada, dengan beberapa unit bus baru, kita sedang tunggu,” ucapnya.
Mukmin juga mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengurus izin trayek dari Takengon ke Banda Aceh. “Kalau tidak ada halangan, nanti bus PT ATB akan ada trayek ke Banda Aceh,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega yang diundang dalam acara tepung tawar bus Aceh Tengah baru mengatakan, kehadiran PT ATB menjadi kebanggaan tersendiri bagi rakyat Gayo.
“Bus ini punya cerita panjang, dimasanya kami juga sering menggunakan jasa bus ini,” terang Arwin Mega.
“Harapan kami, ATB bisa menjawab kebutuhan jasa transportasi masyarakat Gayo yang makin hari makin berkembang,” terangnya.
Senada dengan Arwin Mega, ketua Komisi C DPRK Aceh Tengah, Muchsin Hasan mengatakan, bus Aceh Tengah punya historis tersendiri bagi dirinya dan keluarga.
“Tahun 70 dan 80-an, orang tua saya itu pedagang tembakau dari Aceh Tengah ke Sumut, selama kurang lebih 20 tahun menggunakan jasa bus Aceh Tengah,” terang Muchsin.
Disampaikan, bus Aceh Tengah di zamannya sangat berperan bagi pendidikan masyarakat Gayo pada saat itu. “Semua orang tua kita dulu mengirim kebutuhan anaknya ke perantauan melalui jasa bus ini,” ujarnya.
“Artinya kami ini dibesarkan juga dengan perusahaan oto bis Aceh Tengah pada saat itu. Alhamdulillah kami sangat gembira, Aceh Tengah baru kembali beroperasi, yang refresentasi dari Aceh Tengah yang sesungguhnya,” tambah Muchsin.
Harapannya, sambungnya lagi, masyarakat Aceh Tengah kembali menggunakan jasa bus ini untuk berpergian ke luar daerah.
Sementara itu Ketua Kesejahteraan Masyarakat Aceh Pesisir (KMAP) Pusat yang juga anggota DPRK Aceh Tengah, Muzakir mengaku gembira dengan hadirnya kembali bus legendaris ini.
“Waktu saya kecil, masih sangat ingat bagaimana bus ini selalu diperbincangkan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
“Ini bus sangat khas Aceh Tengah, warnanya kuning, saya masih ingat sekali bagaimana perawakannya,” tandas Muzakir.
Selamat beroperasi kembali bus legendari Aceh Tengah, semoga dengan manajemen dan wajah baru, semakin sukses mengisi kekosongan jasa transportasi bagi rakyat Gayo.
[Darmawan]