[Puisi] Perempuan Yang Bersebuku Sepanjang Waktu
Win Gemade
perempuan yang bersebuku sepanjang waktu
karena di hatinya hulu cinta
di tubuhnya sumur air mata
tak pernah berhenti mengalir sebagai kodrat dari kemuliaan
perempuan yang bersebuku sepanjang waktu
menangis pilu
ketika cintanya harus terbagi
melepaskan puteri meninggalkan halaman
meninggalkan sisir tua di depan kaca
meninggalkan anak tangga tempat bercerita
meninggalkan denting piring di atas meja
rindunya adalah doa
tak tersekat oleh masa
perempuan yang bersebuku sepanjang waktu
berbisik kelu
menyaksikan alam yang terluka
pohon-pohon tumbang ditebang
sungai-sungai mengering
sawah dan ladang kerontang
wajah petani tak berseri
bulir-bulir padi tak cukup hari
bunga-bunga kopi telah kering tak dapat dinanti
harapannya adalah doa
mengusir bala bencana
perempuan yang bersebuku sepanjang waktu
tangisnya menyimpan senjata
ketika penindasan tanpa belas kasihan
keadilan tak ditegakkan
kebenaran dipetikan
teriakkanya adalah perlawanan
jangan
jangan sebukunya kau sepelekan
jangan
jangan kata-katanya kau remehkan
di dalam tangisnya ada doa dan senjata
menjaga malam agar selalu ada bulan
menjaga hari selau disinggahi mentari
menjaga jalan panjang tak terusik aral melintang
perempuan yang bersebuku sepanjang waktu adalah ibu
yang cinta dan tangisnya menanti kita
tak pernah basi terhidang di atas meja
selalu terjaga dengan doa-doa
Takengon, 2019
[SY]
Ikuti channel kami, jangan lupa subscribe :