Salah seorang tokoh perjuangan pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA), Almarhum Mustafa M Tamy ternyata pernah menuliskan cacatam singkat bagaimana pandangannya terhadap pemekaran ALA.
Sosok mantan Bupati Aceh Tengah itu menuliskan beberapa point pokok pikirannta terkait pemekaran ALA. Tulisan tersebut dibuat pada 21 Mei 2006.
Berikut tulisannya yang disalinkan oleh salah seorang aktivis Mustaqim, S.Sos.
PEMEKARAN PROVINSI ACEH LEUSER ANTARA DAN MANFAATNYA BAGI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Oleh : Drs.Mustafa M.Tamy MM
(Salah satu Pengagas Pemekaran Provinsi ALA)
- Makna Pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara, atau bukan bermaksut untuk memisahkan diri dengan NAD, Tetapi memekarkan hanya Secara administratif, agar dapat membangun lebih cepat, lebih tepat dan lebih akurat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dikeduabelah pihak, hal ini sama hal nya antara Jawa Barat dengan Banten, Sulawesi dengan Gorontalo, Riau dengan Kepulauan Riau, dsb.
- Untuk simbul persaudaraan dan kebersamaan ini, provinsi yang telah diperjuangkan sejak kemerdekaan RI ini, telah pula melewati garis sejarah yang begitu panjang. dengan berbagai sebutan seperti Provinsi Galatsi, Nenggeri Antara, GATS, Leuser Antara, dan akhirnya Aceh Leuser Antara, mencerminkan memang nama Aceh dalam Provinsi Aceh Lauser Antara tidak layak dihilangkan sebagai satu nama yang patut dijunjung bersama Provinsi lainnya dalam wilayah NAD.
- Provinsi ALA secara geografis dengan keenam / ketujuh Kabupaten pedalaman ini terlalu jauh dengan ibukota Provinsi NAD, bahkan ada di antaranya harus mampir ke Provinsi Sumut sebelum ke ibukota Propinsi NAD. sehingga menyulitkan pelaksanaan tugas sehari-hari.
- Ketertinggalan pembangunan di Provinsi ALA ini, kini semakin terlihat secara kasat mata, data dan fakta hal ini membulatkan tekat segenap komponen masyarakat untuk terus maju memperjaangkan terbentuknya Provinsi Aceh Leuser Antara.
- Dengan pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara ini, dalam kemanyarakatan sosial di lingkungan Provinsi NAD tidak perlu ada yang berubah, tidak ada yang khawatir, masyarakat yang kini hidup diwilayah Provinsi ALA tetaplah tinggal, bekerja, sekolah, berusaha, dalam segenap lapangan kehidupan sebagai penduduk ALA, begitu pula sehaliknya. Provinsi ALA senantiasa menjaga dan menjamin tali persaudaraan dengan calon Provinsi lain diwilayah NAD, hidup membangun berdampingan untuk kesejahteraan bersama.
- Pemekaran Provinsi ALA ini, diharapkan juga semakin memperkuat syariat Islam yang menjadi urat nadi segenap komponen masyarakat Provinsi ALA, akan tetapi senantiasa menghormati saudara-saudara kita yang beragama lain yang telah menetap lama di Provinsi ALA. Sesuai ajaran Rasullullah SAW, kokohnya benteng syariat Islam adalah justru dengan menghormati mereka yang beragama lain hidup berdampingan besama kita (Lakum Dinukum Waliyadin).
- Diharapkan segenap pihak yang terkait dan seluruh komponen masyarakat perlu memahami, bahwa pemekaran ini merupakan niat tulus ikhlas dari pendahulu kita, yang kini kebetulan kita teruskan untuk menjadi kenyataan.
- Akhirnya hanya kepada Allah SWT. Juga kita berserah diri, semoga dimudahkannya, segala urusan yang harus kita hadapi, Aaminn Ya Rabbal Alamin.
Medan, 21 Mei 2006
Drs.H.Mustafa M. Tamy MM.