Peluru Puisi Radio Rimba Raya

oleh

[Puisi] Peluru Puisi Radio Rimba Raya
Salman Yoga S

Pasukan Bagura Gayo di perang Medan Area masih siaga penuh
Meneguk aliran air tanah sebagai peluh
Menyiagakan panas dari pijar matahari
Menabur jiwa pemberani dari empat mata angin
Menistakan serakah jajah kolonial
Menghalau tank senjata moderen Den Hag
Kiriman ratu Belanda Wilhelmina

Pasukan gagah dari Gayo meradang
Barisan Bagura mengerang
Lantang berteriak pantang
Halang laju agresi Belanda menyerang
Hingga beberapa lelaki sejati dari dataran tinggi
Syahid mati menembus abdi diri pada negeri

Di darat kita sudah menang, meski Sumatera Timur, Padang
Palembang sudah diduduki, Pulau Jawa dan lainnya tiarap
Hingga di udara pada dunia Belanda mengumbar kabar
Bahwa negara Indonesia sudah bubar!
Jantung ratu Belanda berdebar-debar
Wilhelmina merana akan tanda kehilangan waris loba jajah Raja William III
Ia turun takhta dan Juliana Louise Marie van Nassaupada menggantikannya

Pasukan Bagura di Medan Area tak menyerah
Mensiagakan senjata dan mantra yang paling ijabah
Sementara itu di tengah belantara raya
Siaran radio menggema seperti suara azan bercahaya
Bergelombang angin, awan, langit dan udara
Mengisi ruang hampa angkasa

Dunia dan dinasti Belanda terperangah
Disergap gempita suara Radio Rimba Raya
Mengudara dengan lima bahasa negara
Dengan lafal bermarwah warkah puisi bertuah

Republik Indonesia masih ada
Karena pemimpin republik masih ada
Tentara republik masih ada
Pemimpin republik masih ada
Wilayah republik masih ada
Dan disini Aceh

Takengon-Jakarta, 2017


Ikuti channel kami Pemred LintasGAYO, jangan lupa like and subscribe :

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.