TAKENGON-LintasGAYO.co : Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Gayo kembali kehilangan putra terbaiknya.
Sosok budayawan, seniman dan sejarawan Gayo, Ibrahim Kadir berpulang ke rahmatullah, Selasa 1 September 2020 sekira pukul 10.00 Wib, di RSUD Datu Beru Takengon.
Saat ini, jenazah sosok yang dikenal luas oleh masyarakat Gayo dan Aceh ini, disemayamkan di rumah duka di Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah.
Bagi masyarakat Gayo, Ibrahim Kadir dikenal sebagai sosok seniman yang mumpuni, ia sudah menciptakan syair lagu Gayo, Kin Takengen disaat masih duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar.
Bukan hanya itu, Ibrahim Kadir yang juga sebagai tokoh sejarah Gayo, terutama saat pergolakan PKI tahun 1965 silam, pernah menjadi pemeran dalam beberapa film karya Garin Nugroho, salah satunya adalah film dokumenter Puisi Tak Terkuburkan, yang bercerita masa-masa kelam PKI di tanoh Gayo.
Ia juga diberi kesempatan bermain di film Cut Nyak Dien bersama Cristine Hakim.
Ibrahim Kadir juga punya nama panggilan, Win Rasi. Hal ini pernah dituliskan oleh Novarizqa Saifoeddin.
Kini sosok humoris itu telah tiada, namun karya-karyanya masih akan abadi di dalam benak sanubari generasi Gayo. Selamat jalan, Awan, ama, abang ni kami. Semoga amal ibadahmu di terima disisi Allah SWT. Amin..Amin..ya Rabbal A’lamin.
[Darmawan]