Ibrahim Kadir : Aku Turah Ulak Win, Ike Gere Urum Sahan Kase Uyem So Bercerite

oleh

Sosok bapak Seniman dan Budayawan Gayo, Ibrahim Kadir tak asing ditelinga semua kalangan generasi Gayo. Sosok yang humoris ini berpulang ke rahmatullah, Selasa 1 September 2020 di RSUD Datu Beru Takengon dan kini disemayamkan di rumah duka, Kampung Kemili, Bebesen, Aceh Tengah.

Sosok ini, dikenal baik oleh seorang seniman yang juga fotografer di Gayo, Fauzi Ramadhan. Lewat laman resminya, @Fauzi_Ramadhan, ia menuliskan petuah yang pernah terucap dari sosok almarhum.

Petuah yang cukup menyentuh dalam balutan bahasa seni ini, cukup menarik sebagai ikhtibar bagi kita semua.

Meski sosok ini telah tiada, namun karya-karya akan selalu diingat oleh kita semua. Berikut Fauzi Ramadhan menuliskannya dalam akun Facebooknya.

IBRAHIM KADIR

“TAPI KINI KINI BAPAK HARUS PULANG”

Dalam sebuah kisah Mendiang,

“Aku turah ulak win. Ike gere ulak aku, urum sahan Kase Uyem so Bercerite (aku harus pulang win (sebutan lelaki di Gayo), kalau tidak dengan siapa nanti pinus itu bercerita),” begitu katanya kepada saya.

Itulah Ibrahim Qadir,.

Seniman seniman yang sempat berperan di dalam Filem layar lebar kolosal Tjut Nyak bersama aktor senior Cristine Hakim Dien berikutnya Puisi Tak Terkuburkan yang kesemuanya bercerita tentang kemelut perjalanan sejarah Republik Indonesia.

Akhirnya, Beliau menghadap Sang Khalik. Innalilahi Wainnailaihi Raji’un.

Saya terakhir memotret mendiang, bertepatan dengan pemilihan Ketua Baru DeKATE (Dewan Kesenian Takengon) yang sempat tertunda beberapa bulan lalu saat Pandemi Covid-19
mulai mewabah.

Selamat Jelen Ama.

Bapak adalah Mercusuar berkesenian di Tanoh Gayo bersama sama yang Lainnya.

“Kini Bapak Harus Pulang,” (PINUS-PINUS ITU
AKAN SELALU MERINDUKAN BAPAK)

Allhumma Gfirlahu Warhamhu
Wa’afihi Wa’fuanhu. Allahumma Lahtarimna Ajrahu Walatabtinna Ba’dahu, Wagfirlana Walahu.

@Fauzi_Ramadhan

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.