Novel “Dari Jendela Hauzah” karya Otong Sulaeman menceritakan tentang seorang pelajar dari Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Hauzah, Qum, Iran. Dalam proses belajarnya di Hauzah, ia dihantui bayangan Alifia yang merupakan separuh jiwanya yang ia tinggalkan di Indonesia. Cinta mereka hampir pasti kandas karena tidak adanya restu dari orang tua Alifia.
Cinta yang hampir pasti kandas, nyaris saja kembali bersemi. Nyaris bersemi, karena Allah akhirnya punya kehendak yang lain. Kehendak Allah pula yang membuatnya berada di ambang keterlibatan dalam sebuah upaya mengungkapkan kasus spionase keluarga Daniel, seorang Yahudi Iran yang kedua orang tuanya tewas dalam peristiwa peledakan bom di Pantai Kuta, Bali.
Belajar di Haujah, disuguhi materi-materi pelajaran teologi. Sebagai pengajar Syeikh Abdullah, memberikan materi secara runtun dan teratur yang mampu menggerakkan pikiran dan membawa para pembacanya berkelana menjelajahi samudera cinta yang hakiki dan menyauk hikmah ilahiah.
Uraian materinya dibahas tentang sifat-sifat Allah dan berbicara tentang agama yang membuat saya sendiri betah berlama-lama membaca novel beraroma teologi ini. Untuk menggapai pemahaman yang indah dan bernilai, dari itu menelaah teologi dan filsafat diminta kecerdasan, kesabaran dan ketekunan dalam membahasnya.
Teologi adalah ilmu yang membahas tentang ketuhanan yang merupakan salah satu kajian dalam khazanah ilmu pengetahuan Islam, teologi biasanya dipelajari dalam mata kuliah ilmu kalam bagi mahasiswa di perguruan tinggi dan di sekolah umum ataupun di pesantren dipelajari dalam mata pelajaran aqidah akhlak atau ilmu ushuluddin.
Pembahasan teologi dalam novel ini merupakan wahana perjalanan spiritual yang sangat menarik untuk dibaca bagi umat Islam dalam menambah wawasan teologi dan novel ini juga menunjukkan bahwa karya fiksi bukan hanya semata-mata permainan imajinasi dan khayalan kosong.
Sunaryono Basuki, novelis dan kritikus sastra mengatakan bahwa novel karya Otong Sulaeman “Dengan gaya pengisahan meyakinkan dari mulut orang pertama, pembaca tersihir untuk mempercayai kisah ini sebagai peristiwa nyata.”
Aroma teologi dalam Novel “Dari Jendela Hauzah” menarik dan layak dibaca bagi mahasiswa, jurusan akidah filsafat khususnya dan umat Islam pada umumnya untuk menambah literatur-literatur dalam bidang teologi. Dengan secangkir kopi, novel ini bisa dibaca dengan santai di handphone secara gratis di iPusnas.
Saat ini budaya membaca buku semakin tergerus dan sangat memperihatinkan di tengah-tengah hadirnya smartphone. Ditambah lagi dengan suasana pandemi yang tidak memungkinkan untuk pergi ke sekolah, kampus, dan ke perpustakaan. Dari itu untuk memantik minat baca bisa digerakkan dengan membaca di handphone melalui aplikasi baca buku yang banyak tersedia di Play Store, seperti iPusnas dan iPustaka Aceh.
Info Novel:
Judul Novel: Dari Jendela Hauzah
Penulis : Otong Sulaeman
Penerbit : Bandung, Mizania
Tahun : 2010
Jumlah Hlm: 459
Resiator Novel: Husaini Muzakir Algayoni
Ikuti channel kami dengan like and subscribe :