Jelang Panen Raya, Harga Kopi Gayo Diprediksi Kembali Anjlok : Ada Apa?

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Salah seorang pelaku usaha kopi di Takengon, Aceh Tengah, Armiadi memprediksi harga kopi Gayo yang akan panen raya di bulan Oktober 2020 akan terjun bebas.

“Bahkan lebih turun dari panen di bulan April lalu,” kata Armiadi saat dihubungi Rabu 19 Agustus 2020.

Armiadi menuturkan beberapa alasan yang menjadikan harga kopi Gayo akan kembali anjlok menjelang panen raya.

“Saat ini, banyak kopi dari hasil panen April lalu yang masih tertidur di gudang-gudang. Ada yang dipetani dan ada juga di pedagang. Dan itu sampai sekarang ini belum terjual dengan kondisi harga sekarang ini,” terangnya.

Ia mengatakan, apabila kopi-kopi tersebut hingga saat ini belum terjual, maka otomatis banyak yang akan kehabisan modal untuk membeli hasil panen kopi yang sudah dekat.

“Akhirnya, pembeli kopi akan menjadi sedikit. Kalau minsalkan pada panen April ada pembeli 100 orang, ini bisa saja tinggal 50 orang saja,” kata Armiadi.

Armiadi

Alasan yang lain, Armiadi menyebutkan kondisi dunia saat ini juga belum baik bahkan makin kacau. Banyak negara yang menjadi pembeli kopi Gayo, sudah menyatakan resesi terhadap ekonominya.

“Saat ini, orang-orang dunia banyak yang sudah kehilangan pekerjaannya, maka otomatis mereka tak lagi bisa menikmati minum kopi mewah. Mereka masih tetap bisa minum kopi, tapi kopi yang lebih murah,” ucapnya.

“Prediksi saya akan lebih parah dari hasil panen bulan April 2020, untuk ekspor kopi kita. Karena memang, buyer luar negeri, masih belum ada permintaan,” tambahnya.

“Lebih lagi, eksportir kita belum ada kontrak baru dari buyer. Maka, dipastikan akan terjadi kemerosotan harga kopi yang lebih parah dari sebelumnya,” kata owner Asa Coffee Gayo ini.

Ia berpesan, agar petani untuk bersiapsiaga mengantisipasi kemungkinan terburuk ini. “Gunakan uang, hanya untuk membeli keperluan saja, jangan habiskan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat. Karena kita belum tahu, kapan harga kopi bisa normal kembali,” demikian Armiadi.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.