[Puisi] Mbah Moen

oleh

[Puisi] Mbah Moen
Salman Yoga S

Tak pernah kita bertemu
Silaturrahmi berjabat dan mencium tanganmu
Bersila lutut saling bertanya kabar lalu menyuntik ilmu
Menatap mata dan menepuk bahuku

Kukenal hanya lewat media
Ulama berusia kelapa
Putih mufakih
Ceramah dan tausiyah bermakna
Sederhana dan berwibawa

Seperti kekagumanku pada Tengku Ilyas Leube
Ulama kharismatik yang cerdik memantik
Mencerahkan juga muharrik
Wafat ketika beribadah
Laksa aulia yang dipanuti ummah

Mbah Maimoen sang pengayom dan penyejuk
Kyai santun dan penyantun
Fatwa-fatwa kedamaian menuntun
Ranum dalam ingatan
Tauladan dalam keriuhan zaman

Menyeringai doaku bersama bunga kopi
Yang menghampir dengan aroma syurga
Kau mekar dirindui hati
Dan aku tergila-gila meneguknya

Takengon-Jakarta, 2019

*dipetik dari buku “ Selasa di Perkuburan Ma’la”, (Rembang; 2019), hal 115.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.