TAKENGON-LintasGAYO.co : Penelitian siswa SMAN 1 Takengon berhasil menjadi juara pertama di ajang Online Research Competition for Student (ORCS) 2020 yang digelar Indonesian Scientific Society (ISS).
Kepala SMAN 1 Takengon, Konadi Lingga, M.Pd, Jum’at 3 Juli 2020, penelitian berjudul Pengolahan Biji Kopi Dengan Fermentasi Alami (Dry Process) Untuk Meningkatkan Citarasa Biji Kopi Arabika, berhasil menjadi yang terbaik dari penelitian siswa di seluruh Indonesia.
“Adalah Lolandra dan Gentara Igemuri dua siswa yang dibimbing oleh Hellyda Fitri, S.Pd yang berhasil memenangi kompetisi penelitian online bagi pelajar di seluruh Indonesia itu,” kata Konadi Lingga.
“Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita, meski di tengah Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, dan program Belajar Dari Rumah (BDR), siswa kita tidak surut untuk berprestasi,” tambahnya.
Dikatakan lagi, sesuai dengan Surat Keputusan ISS, pemenang pertama lomba ini akan diikutkan mewakili Indonesia diajang 1-Fest 2021 yang akan digelar di Benua Afrika yakni di negara Tunisia.
“Mudahan-mudahan pandemi ini segera berakhir, agar siswa kita dapat berangkat ke Tunisia tahun depan,” ujar Konadi Lingga.
Sementara itu, guru pembimbing penelitian tersebut, Hellyda Fitri menjelaskan lomba ini terdiri dari dua kategori yakni Science Applied dan Technology Applied.
“Kita ambil Science Applied, karena menurut kita peluangnya cukup besar, dan penelitian tentang kopi enggak ada habisnya,” kata Fitri begitu guru Mapel Kimia ini disapa.
Dijelaskan, Pengolahan Biji Kopi Dengan Fermentasi Alami (Dry Process) Untuk Meningkatkan Citarasa Biji Kopi Arabika, dalam bahasa lokal dikenal dengan kopi wine, merupakan kopi yang sehat dengan kerendahan asam dan cafeinnya.
“Dari hasil penelitian, kopi wine merupakan kopi sehat yang aman dikonsumsi oleh penderifa maag,” katanya.
“Dengan adanya fermentasi alami akan membentuk kandungan lain yang berperan penting dalam pembentukan senyawa prekursor pembentuk cita rasa dalam kopi adalah protein dan karbohidrat,” ujarnya.
“Dimana protein sebagai senyawa prekursor dengan karakter pahit (bitterness) sebanyak 0.23 % dan karbohidrat sebagai senyawa prekursor pembentuk citatasa sweetness sebanyak 0.11 %,” demikian Hellyda Fitri menimpali.
[Darmawan Masri]
