Teliti Eutrofikasi Lut Tawar, Akademisi Unimal Raih Gelar Doktor : Ini 3 Alternatif Upaya Pengendaliannya

oleh

LHOKSEUMAWE-LintasGAYO.co : Salah seorang akademisi Universitas Malikussaleh (Unimal), Saiful Adhar berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan penguji lewat prosesi ujian promosi atau ujian terbuka promosi doktor dari Universitas Sumatera Utara (USU).

Sidang promosi doktoral yang dilakukan lewat daring itu dipimpin oleh Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr Runtung Sitepu, SH., M.Hum dan dihadiri oleh Direktur Pasca Sarjana USU Prof Dr. Robert Sibarani, M.Sc dan Ketua Program Studi Program Doktoral Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan USU Dr Miswar Budi Mulya, S.Si., M.Si,

Sidang terbuka dengan judul Disertasi Model Dinamika Nitrogen dan Fosfor sebagai Upaya Pengendalian Eutrofikasi Danau Lut Tawar Aceh Tengah dilakukan di Kampus USU melalui Video Conference Zoom Meeting, pada Hari Jumat, 12 Juni 2020.

Disertasi Promovendus Saiful Adhar dibimbing oleh Promotor Utama Prof. Dr. Ing. Ternala Alexander Barus., M.Sc, dan Co-Promotor masing-masing Dr. Esther Sorta Mauli Nababan, M.Sc dan Dr. Hesti Wahyuningsih, S.Si., M.Si. Tim Penguji adalah Prof. Dr. Erman Munir., M.Sc, Dr. Delvian, SP., MP dan Dr. Ir. Hidayati, M.Si.

Dalam presentasinya Dr Saiful Adhar menyampaikan bahwa penelitiannya tersebut bertujuan untuk mengkonstruksikan suatu model dinamis yang dapat memprediksikan eutrofikasi perairan Danau Laut Tawar.

Model yang dikembangkan tersebut kata dia, merupakan integrasi dari komponen daerah tangkapan air, keramba jaring apung, hidrologi danau, dan kualitas air. Semua komponen yang terlibat disusun secara integratif dan konprehensif menurut hubungan dan pengaruh dari masing-masing komponen tersebut.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting Danau Laut Tawar pada Tahun 2017 berada pada level trofik eutrof ringan. Level eutrofik ini disebabakan oleh nutrien (unsur hara) nitrogen dan fosfor yang dihasilkan dari daerah tangkapan air dan keramba jaring apung, serta dialirkan oleh run-off (aliran air permukaan) ke dalam Danau Laut Tawar,” katanya.

Menurut analisisnya, setiap tahun Danau Lut Tawar menerima pasokan unsur hara nitrogen sebesar 195,64 ton/thn dari daerah tangkapan air dan 170,16 ton/thn dari kegiatan keramba jaring apung.

“Dari jumlah tersebut sekitar 90 ton/thn menjadi retensi (tertinggal) di Danau Laut Tawar. Demikian juga nutrient fosfor dari daerah tangkapan air yang masuk ke Danau Laut Tawar sebesar 8 ton/thn, sedangkan KJA menghasilkan unsur hara fosfor sebesar 78 ton/thn, dimana sebanyak 72 ton/thn tertinggal di dalam danau. Kedua unsur hara (N dan P) inilah yang menyebabkan pertumbuhan fitoplankton di perairan Danau Laut Tawar sehingga berpotensi menimbulkan peningkatan level trofik (eutrofikasi),” tegasnya.

Selain itu, disertasi Dr Saiful Adhar juga berisi prediksi tingkat trofik perairan Danau Laut Tawar berdasarkan perubahan penggunaan lahan dan luas KJA sampai Tahun 2027, dimana menunjukkan sampai tahun tersebut tingkat trofik masih berada pada level eutrof ringan. Namun diperkirakan level ini akan meningkat pada tahun-tahun setelah 2027, hal ini diindikasikan pada nilai indeks status trofik yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“Tahun 2017 nilai indeks status trofik perairan Danau Laut Tawar sebesar 52 meningkat menjadi 53,59 pada Tahun 2027. Oleh karena itu diperlukan upaya pengendalian eutrofikasi untuk menjaga keberlangsungan fungsi Danau Laut Tawar,” ujarnya.

Dr Saiful Adhar menyampaikan 3 (tiga) alternatif upaya pengendalian eutrofikasi di Danau Laut Tawar, yaitu penataan jumlah KJA, pembatasan jumlah pakan KJA, dan pembatasan kadar P (fosfor) dalam pakan KJA.

Menurut dosen Jurusan Akuakultur Unimal itu, ketiga alternative tersebut memiliki konsekwensi social cost dalam penerapannya.

“Adapun alternative yang berkonsekwensi social cost terendah adalah pembatasan kadar P dalam pakan, dimana alternatif hanya melibatkan pihak regulator (pemerintah) dan produsen pakan,” tandasnya.

Video Conference Zoom Meeting Ujian Promosi Doktor Saiful Adhar diikuti oleh sekitar seratusan partisipan dari civitas akademika USU dan Unimal, serta partisipan luar lainnya.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.