SAMARKILANG-LintasGAYO.co : Terpapar musim kemarau, tigapuluhan hektar padi darat dan duapuluhan hektar jagung di Samarkilang Kecamatan Syiah Utama Bener Meriah gagal panen.
“Petani salah prediksi, saat tanaman padi dan jagung butuh hujan ternyata terjebak di musim kemarau, panen gagal,” ungkap Reje Kampung Kerlang, M Syam, Rabu 12 Februari 2020.
Padahal, kata dia, warga sedang semangat-semangatnya membudidayakan jagung dan sudah bersusah payah mengantisipasi serangan hama babi dan monyet.
“Akibat musibah ini, kedepan warga akan dihadapkan dengan ekonomi sulit karena harus membeli beras, dan petani jagung ada yang kehabisan modal,” keluh M Syam.
Pun begitu, timpalnya, ada juga sebagian yang berhasil panen, yakni yang memulai menanam di bulan Agustus 2019 silam.
Mengantisipasi kondisi ini, Camat Syiah Utama Khalisuddin mengimbau warganya untuk segera mencari sumber ekonomi alternatif yang memungkinkan di panen walau terpapar musim kemarau dan mudah mengantisipasi hama babi.
“Manfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayur-sayuran yang bisa menjadi sumber uang dalam waktu singkat, masih banyak pekarangan yang masih dibiarkan bersemak tanpa dimanfaatkan,” ujar Khalisuddin.
Lain itu, disarankan Camat ini, warga agar hidup hemat, tidak konsumtif.
“Pergunakan uang sebaik mungkin, kurangi penggunaan dana untuk hal-hal yang kurang perlu serta hindari perilaku menambah hutang,” pinta Camat.
Seperti diketahui, kemukiman Samarkilang terdiri dari 14 Kampung dengan warga hampir 100 persen sebagai petani.
Semakin bagusnya akses jalan ke Pondok Baru membuat masyarakat mulai optimis untuk bercocok tanam.
Beberapa tahun silam, sebagian warga bergantung hidup pada hasil hutan, baik rotan, kayu Cendana, Jernang dan lain-lain. [*]