Di Kute Rayang Isaq, Pesantren Mengenang Kejayaan Malik Ishaq Akan Dibangun

oleh

ISAQ-LintasGAYO.co : Warga Kute Rayang, Isaq, Kecamatan Linge akan membangun sebuah pesantren. Pesantren yang direncanakan akan dibangun di lahan seluas 9 Hektar ini, menurut ketua MPU Kecamatan Linge, Samsu Rizal untuk mengenang kejayaan kerajaan Malik Ishaq yang kemudian lekat namanya dengan sebutan Isaq seperti saat ini.

“Wacana pembangunan pesantren ini sudah lama, dan baru terealisasi pada masa kepemimpinan Reje Kute Rayang saat ini M. Husin,” kata Samsu Rizal dihadapan beberapa anggota DPRK Aceh Tengah yang hadir meninjau lokasi bakal pesanteren tersebut, Sabtu 21 Desember 2019.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kute Rayang, Zuhrupan Daman mengatakan lokasi pesantren tersebut merupakan tempat kerajaan Malik Ishaq yang merupakan keturunan Reje Linge pada masa lampau.

“Jadi untuk mengenang kejayaan Malik Ishaq yang merupakan salah seorang pemuka agama Islam di Gayo, kita ingin bangun pesantren disini. Selain untuk belajar sejarah juga yang utama belajar agama,” kata Daman.

Menurut Daman, di lokasi seputaran Pesantren, terdapat dua sumur tua yang dikenal dengan nama telege Isaq dan telege Suyen, yang mana sumur tersebut merupakan sumurnya Reje Malik Ishaq.

“Hanya orang tertentu saja yang beruntung menemukan sumur ini,” kata Daman.

Menanggapi itu, Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega yang hadir bersama tim pansus masalah polemik tambang emas di Linge yang terdiri dari Sukurdi Iska, Muchsin Hasan, Susilawati, Ichwan Mulyadi, Eka Saputra, Muzakir dan Desy Novita, menganjurkan agar pihak kampung segera mengurus perizinan tanah yang akan dibangun lokasi pesanteren.

“Jika statusnya hibah, segera urus surat hibah ke Kemenag,” kata Arwin Mega.

Lain itu, Arwin Mega mengajak semua anggota DPRK Aceh Tengah untuk membantu pembangunan pesantren bersejarah tersebut.

“Begitu juga dengan pihak pemerintahan, mari sama-sama kita bantu. Kami ingin disetiap kunjungan kami ke masyarakat, ada pihak pemerintah yang turut serta, sehingga persoalan yang ada di masyarakat cepat tertangani,” tegas Arwin Mega.

“Menyelesaikan masalah, tidak harus di kantor, bisa juga dengan melihat langsung ke tengah-tengah masyarakat. Saya kira ini lebih efektif,” demikian Arwin Mega menimpali.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.