TAKENGON-LintasGAYO.co : Pernyataan sikap Ketua Dewan Adat Gayo (DAG), Tagore Abubakar yang menyatakan sikapnya mendukung penambangan emas di Linge, mendapat penolakan dari sebagian besar masyarakat Gayo.
Salah seorang pemerhati adat dan budaya serta sejarah Gayo, Salman Yoga, menyayangkan pernyataan dari orang sekelas Tagore.
Menurut Salman, seharusnya DAG menjadi garda terdepan menjaga kelestarian lingkungan dan hutan adat Gayo. “Tapi, ternyata dia yang bermain,” tegas Salman Yoga, Selasa 17 Desember 2019.
“Kalau diibaratkan secara kasarnya, anak gadis diperawani oleh bapaknya sendiri,” tambah Salman Yoga yang juga penyair ini.
Dijelaskan Salman, anak gadis yang diibaratkannya sebagai refleksi dari hutan adat serta budaya Gayo. Sedangkan istilah bapak merupakan refleksi dari urang Gayo itu sendiri.
“Nah, DAG kan refleksi dari masyarakat Gayo, masak setega itu mau menggagahi anak gadisnya sendiri. Itu perbuatan bejat sebejat-bejatnya,” keluh Salman.
“Hutan dan adat Gayo harus tetap dijaga keasriannya, jika ada yang merusak apalagi menjualnya, itu penghianatan,” demikian Salman Yoga menimpali.
[Darmawan]
