Meriahkan Panen Kopi, Kampung Hakim Bale Bujang dan RBK Gelar “Desember Kopi” di Tanoh Gayo

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Desember mengirimkan hujan dan panen kopi. Masyarakat Kampung Hakim Bale Bujang (HBB) Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, bersama Komunitas Rangkaian Bunga Kopi (RBK), menyambutnya dengan menggelar aneka pertunjukan seni kopi. Kegiatan bertajuk “Desember Kopi Gayo” itu dilaksanakan pada 7-8 Desember 2019.

Rangkaian pertunjukan seni bertema kopi tersebut dihelat di kebun kopi, warung kopi, dan pabrik kopi di Aceh Tengah dan Bener Meriah, serta kawasan wisata Bur Telege Takengon.

Reje Kampung HBB Misriadi mengatakan, dalam kegiatan “Desember Kopi Gayo” juga diselenggarakan lomba menampi kupi, menyelei kupi (menggongseng kopi) dan munutu kupi (memproses kopi jadi bubuk secara tradisional), serta lomba masak pengat, kuliner khas Gayo.

“Kegiatan ini dimaksudkan mendorong kemajuan dan promosi pariwisata kopi Tanah Gayo,” kata Reje Misriadi.

“Desember Kopi Gayo” merupakan rangkaian kegiatan mengisi panen raya kopi. Kegiatan ini dimulai pada 2016 silam bernama “November Kopi Gayo.” Diharapkan kegiatan serupa berjalan tiap tahun, merayakan panen kopi.

Menurut Reje Kampung HBB, apabila masyarakat ingin menyaksikan pentas seni di kebun kopi, di pabrik kopi, dan warung kopi, bisa dinikmati pada saat Desember Kopi Gayo berlangsung.

Pertunjukan seni yang akan ditampilkan adalah pembacaan puisi kopi oleh penyair Indonesia, musik kopi, dan tari kopi oleh seniman-seniman Gayo dan luar daerah.

Tahun ini Panitia Desember Kopi Gayo menggandeng sejumlah entrepreneur kopi Gayo sebagai mitra kerjasama yakni Kute Coffe Takengon, Gakeri Kopi Indonesia Pegasing, Kafe Terapung Titik Satu One-One, serta PUSKUD Bener Meriah.

Koordinator acara Desember Kopi Gayo, Fikar W.Eda mengatakan, penyair dan beberapa kelompok kesenian dari Sabang, Banda Aceh, Medan, Riau, Jakarta dan lain-lain ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Dataran Tinggi Gayo, meliputi Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, Provinsi Aceh, merupakan penghasil utama kopi arabika di Indonesia dengan luas areal 106 ribu hektar. Kopi Gayo telah dikenal luas di manca negara, merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat setempat. Kopi Gayo diusahakan oleh 80 persen masyarakat di dua kabupaten tersebut melalui perkebunan kopi rakyat. Masyarakat klasik Gayo menyebut kopi dengan istilah “sengkewe” dan punya mantra sendiri pada saat petani menanam kopinya.

[SP]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.