Senator RI asal NTB Akui Senang Berkerawang Gayo

oleh

Palembang-LintasGAYO.co : Mukernas Persartuan Keluarga Paninggahan Sumatera Barat (PKP) 2019, dilaksanakan bertempat di Jakabaring Sport Center, Palembang, Minggu (10/11).

Dihadiri Senator DPD RI Evi Apita Maya dapil Nusa Tenggara Barat yang juga memiliki darah keturunan  Minang. Menarik, dalam acara perkumpulan masyarakat Paninggahan, Solok tersebut Senator Evi terlihat menggunakan rok motif Kerawang Gayo asal Aceh. Hal itu diketahui setelah komentar dari salah seorang  netizen asal Aceh di Instagram pribadi Senator  @official_eviapitamaya.” Mantap buk roknya morif Aceh “.

Senator Evi juga dikenal senang menggunakan pakaian – pakaian adat nusantara serta aktif mempromosikan budaya lokal, khususnya pariwisata di dapil Nusa Tenggara Barat (NTB).

Melalui percakapan whatsapp Senin, (11/11) ia mengaku senang mengenakan pakaian khas Gayo itu. “Saya senang dengan motifnya pas dengan warna baju saya pakai  ada selendangnya itu tapi tidak saya pakai, waktu itu saya beli di Aceh langsung,” terangnya.

Evi menambahkan bahwa ia juga cinta dengan budaya seluruh nusantara dan dari sabang sampai merauke mempunyai khas sendiri dan semua indah.

Tentang Kain Adat Kerawang Gayo

Kerawang atau sering disebut “Kerawang Gayo”; Adalah Busana Adat Suku Gayo yang Biasanya dipakai saat melangsungkan acara Resepsi Pernikahan, acara tarian adat dan budaya secara turun-temurun.

Kain adat Gayo memiliki 11 motif, yaitu mata itik, pucuk rebung, sesirung, leladu, mun berangkat, tulen iken, puter tali, bunge kipes, gegaping, panah dan motif selalu.

Kain adat Gayo yang menyimpan banyak pesan moral, petuah dan amanah leluhur untuk generas penerusnya. Telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2014.

Kerawang bagi masyarakat di Dataran Tinggi Gayo melambangkan prinsip-prinsip budaya, agama, adat istiadat sampai dengan cara mereka melakukan hubungan sosial. Motif kerawang kerap ditemui dalam bentuk kain, tas, pakaian dan pernak pernik lain. Meski begitu dulunya motif kerawang hanya di pakai sebagai ukiran pada rumah-rumah adat di Aceh Tengah. (MI)

(Citizen jurnalis : Muh Ichsan/Jakarta)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.