[Bag.4] Bupati Shabela Tak Sampai ke Batas ; Dendam Anjing kepada Rusa

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Ketika seluruh makhluk hidup masih bisa saling berkomunikasi, Raja Sulaiman mengundang seluruh binatang yang habitatnya di laut maupun di darat untuk berkumpul di bukit zinabun.

Mereka hadir berdesak-desakan ingin mendengar langsung titah sang raja tentang rencana penentuan “Hak Allah dan hak Adam.”

Anjing dan rusa berada pada posisi paling depan, berdekatan dengan Raja Sulaiman yang duduk di atas singgasananya. Rusa berulang kali memperingatkan agar anjing duduk dengan sopan, tidak mempamerkan kelaminnya di hadapan sang raja.

Si anjing mengacuhkan peringatan sang rusa. Emosi sang rusapun sudah tidak terbendung lagi dan menendangnya tepat di ubun-ubun si anjing dan terjengkang beberapa meter.

Sejak peristiwa itu, anjing marah besar! Dendamnya tumbuh subur dan bersumpah sejak dirinya, anak cucu dan keturunannya kelak sampai akhir zaman akan terus memburu rusa dan akan memakan jantungnya.

Pawang rusa faham benar tentang “asbabun nuzul” dendam anjing kepada rusa ini, sehingga ketika rusa berhasil ditangkap, sang pawang tidak akan pernah memberikan jantung rusa kepada anjing pemburu.

Pawang hanya memberikan paru-paru atau sosof rusa kepada anjing pemburu itu. Dengan demikian anjing akan terus bersemangat memburu rusa. “Sudah dapat paru-parunya, sedikit lagi tidak sampai ke jantungnya” bisik naluri anjing.

Anjing pemburu jangan sampai makan jantung rusa, akibatnya fatal; anjing yang semula sangat beringas dalam berburu akan menjadi bodoh dan malas karena memang naluri hidupnya hanya ingin melampiaskan dendam nenek moyangnya yang pernah ditendang oleh rusa.

Demikianlah perumpamaan “wakil bupati” yang tidak akan pernah berhenti mengejar “jantung bupati”. Apa yang didapat wakil bupati saat ini adalah masih “paru-paru,” yang tentu saja manusiawi ingin mendapatkan “jantung” sebagai bupati.

Maka tidak perlu heran, kalau di Aceh Tengah, mereka menjalankan pemerintahan, seperti layaknya cerita film kartun anak-anak “Tom and Jerry,” saling menzalimi, saling berbantah, hina menghina, saling rebut makanan, saling menjatuhkan dan saling cari muka.

(Mendale, 12 Juni 2019)

Baca Juga :

[Bag.1] Bupati Shabela Tak Sampai Ke Batas ; Do’a Hampir Sampai Ke Langit Ke-7

[Bag.2] Bupati Shabela Tak Sampai Ke Batas : Malang Nian Nasib Kucing Angora

[Bag.3] Bupati Shabela Tak Sampai Ke Batas : Bersedekah Kepada Syetan

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.