Pulau Banyak dan Kekhususan Singkil

oleh

KUNJUNGAN kerja Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah ke Pulau Banyak, Aceh Singkil, 6 Maret 2019 lalu bukan kunjungan biasa. Nova ingin bersungguh-sungguh menjadikan Pulau Banyak sebagai destinasi wisata “pilihan utama” di Nusantara, bersaing dengan provinsi lainnya seperti Bali, Lombok dan Kepulauan Seribu yang sudah dikenal lebih dahulu.

“Aceh Singkil mendapat perhatian khusus, terlebih khusus lagi Kepulauan Banyak,” kata Nova Iriansyah. “Akselerasi pembangunan di Kepulauan Banyak harus dipercepat,” lanjutnya.

Nova Iriansyah menyebut fokus utama pembangunan Kepulauan Banyak adalah infrastruktur dasar, seperti pelabuhan karena saat ini pelabuhan yang menjadi kebutuhan utama.  “Membangun harus sesuai apa yang dibutuhkan. Bukan atas keinginan,” kata Nova Iriansyah.

Pembangunan Infrastruktur pelabuhan di Kepulauan Banyak memang sangat mendesak mengingat dikawasan ini terdapat sekitar 67 pulau berpasir putih dengan air yang bening. Ada tiga pulau yang berpenghuni, di Kecamatan Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat. semnetara 64 pulau lainnya tidak berpenghuni.

Jarak pulau-pulau satu dengan lainnya juga tidak  terlalu jauh, namun setiap pulau memiliki karakter yang berbeda-beda sehingga kawasan ini memiliki keindahan khas tersendiri. Sedikitnya dari 67 pulau, ada tujuh pulau yang sering dikunjungi wisatawan karena keunikannya.

Kemudian, ada lima pulau yang sudah memiliki cottage atau bungalow untuk menginap, yakni Pulau Tailana, Palambak, Bangkaru, Sikandang dan Pulau Asok.

Karena potensi wisata yang menakjubkan itu, secara umum, Nova Iriansyah ingin memacu legih cepat pembangunan di Aceh Singkil, menyebut Singkil, terlintas sejarah “besar” Aceh disana. Sejarah intelektual dan ulama besar Aceh yang melekat pada kata Singkil, sehingga tidak heran kemudian Singkil menjadi aikon penting bagi Aceh.

Itu sebabnya, Nova Iriansyah menyebut “Aceh Singkil” perlu mendapat perhatian khusus–terutama pada pulau Banyak yang terkenal dengan keindahan alamnya, serta pulau-pulau yang ada di Singkil harus terkoneksi dengan daratan.

Menurut Nova, sinergi membangun Aceh Singkil harus terarah pada potensi ekonomi. Termasuk mewujudkan Pulau Banyak sebagai destinasi wisata yang diminati, dan untuk itu harus dipersiapkan kekuatan fasilitas penunjang seperti infrstruktur dan Sumber Daya Manusia. Serta akses harus meluas, bukan cuma terhubungnya kepulauan dengan daratan, tetapi juga pembangunam terkait diwilayah pendukung lainnya.

Itu sebabnya Kungker 2019 yang dilakukan hingga ke Singkil sekaligus untuk memastikan pembangunan di Singkil berjalan sesuai rencana, termasuk penyelesaikan jembatan Kilangan-Kayu Menang, Aceh Singkil, yang harus kelar pada akhir tahun 2019 ini. Jembatan ini memiliki panjang 400 meter dengan lebar tujuh meter, jembatan ini akan menjadi jembatan terpanjang di Aceh.

Terkoneknya antarwilayah di Aceh Singkil sangat memungkinkan eilayah ini kemudian menjadi satu-satu daerah di Aceh yang memiliki potensi ekonomi luar biasa, sebab selain kaya sumber alam juga memiliki destinasi wisata skala dunia yang belum tergarap maksimal. Harapan Plt Gubernur, Aceh Singkil harus tumbuh dan berkembang sebagai aikon Aceh yang Islami, berkarakter khas dengan alam dan sejarahnya, bahwa negeri “Hamzah Fansuri” memang penyatu Melayu sesungguhnya.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melakukan kunjungan kerja ke Aceh Barat Daya, Kota Subulussalam dan Aceh Singkil bersama Asisten II,  Ka.Dishub, Ka. DKP, Ka. Distanbun, Ka. DLHK, Ka.Disdik, dan PUPR, Perkim, Ka.Budpar dan Karo Humas 4 – 7 Maret 2019 menghasilkan 19 tindaklanjut yang harus dijalankan jajaran SKPA, antara lain :

  1. Di Abdya, 5 Maret, Plt Gubernur Aceh mendorong SKPA Pertanian dan Perkebungan agar adanya tertib penyerahan aset PKS Abdya.
  2. Di Subulussalam, SKPA Perkim didorong untuk memprioritaskan anggaran penyempurnaan Sarpras Mesjid Agung (pagar dan paving blok).
    Peresmian Mesjid Agung Subulussalam
  3. Masih di Subulussalam, SKPA PUPR didorong untuk melakukan penuntasan Rundeng – Kr. Luas.
  4. Di Subulussalam, Plt Gubernur Aceh juga mendorong SKPA Pengairan melanjutkan Kanal pengendalian banjir.
  5. Saat berada di Singkil (5-6 Maret) Plt Gubernur meminta SKPA PUPR untuk dituntaskan pembangunan jembatan Kilangan dan dilanjutkan pembangunan jalan Kilangan – Kuala Baru.
  6. Plt Gubernur Aceh juga meminta SKPA Tanbun melakukan Replanting sawit 1.560 ha.
  7. Kepada SKPA Perkim diminta untuk memprioritaskan tambahan rumah layak huni.
  8. Plt Gubernur Aceh meminta kepada SKPA DKP untuk menghadirkan Master Plan Pengembangan Kelautan Khusus Singkil hingga tahun 2022.
  9. SKPA Dishub diminta untuk melakukan rehabilitasi pelabuhan penyeberangan Singkil dan Pulau Banyak. Penjelasan Master Plan pengembangan pelabuhan Pulau Banyak
  10. Plt Gubernur Aceh juga meminta Dinas Dishub untuk melakukan peningkatan lintasan Singkil – Nias.
  11. SKPA Dishub juga diminta untuk melakukan memperpanjang runway Bandara Singkil dan membuka kembali rute Singkil – Banda Aceh.
  12. Kepada SKPA Indaq – UKM Plt Gubernur Aceh mengintruksikan untuk menghidupkan industri rumah tangga di Singkil.
  13. SKPA Pengairan diminta untuk melaiukan penangganan abrasi pantai (Belakang SMP Pulau Banyak).
  14. Kepada SKPA Kominfo diminta untuk menambahkan tower Telkomsel untuk Pulau Banyak Barat, atau solusi lain untuk sementara.
  15. SKPA ESDM diminta untuk membangun subur bor di Pulau Panjang, bisa juga melalui BUMDES.
  16. Kepada SKPA Budpar diminta untuk melakukan pengaturan rute, jalur wisata, termasuk untuk Pulau Banyak.
  17. Plt Gubernur Aceh mengintruksikan SKPA DLHK untuk menjaga lingkungan. Waktu terbaik menanam pohon 20 tahun lalu, dan kini sudah harus menanam pohon lagi.
  18. Kepada SKPA Disdik diminta untuk merehabilitasi SMA 1 Pulau Banyak (RKB, Lab, Pagar dan Mobiler) dan pembangunan mushalla SMA 1 Pulau Banyak Barat.
  19. Plt Gubernur Aceh meminta untuk menghilangkan persepsi Singkil sebagai daerah terpencil, menjadi daerah pertengahan.

[Adv]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.