Belangkejeren-LintasGayo.co: Pemerintah Gayo Lues mentargetkan pada tahun 2022 lahan untuk tanaman kopi jenis “Arabica” mencapai 5000 hektar, dan untuk tahun 2019 dimulai dengan 500 hektar.
Hal itu disampaikan Profesor Abubakar Karim saat menjadi fasilitator Musyawarah Kecamatan Tentang Program Verifikasi dan Validasi Basis Data Terpadu (Verival-BDT) Kabupatrn Gayo Lues 2019 di Kantor Camat Dabon Gelang, Desa Badak, Gayo Lues, Selasa 15 Januari 2019.
“Target hingga tahun 2022 nanti lahan untuk tanaman kopi sudah mencapai 5000 hektar,” kata Profesor Abubakar.
Lahan tersebut, kata Prof Abu, dipruntukan untuk mensejahterakan rakyat Gayo Lues dan bebas dari kemiskinan. Saat ini–lanjutnya–bagi masyarakat yang sudah berpenghasilan Rp380 Ribu perbulan akan dicoret dari daftar “kemiskinan”, dan mereka akan dibantu lewat usaha lain.
“Penyiapan lahan untuk kopi salah satu program untuk membebaskan kemiskinan di Gayo Lues,” jelas Prof. Abu.
Sebelumnya Wakil Bupati Said Sani menghimbau masyarakat Gayo Lues tidak memberi data palsu kepada petugas soal kemiskinan, dan apabila ada warga yang tergolong sudah mampu namun memberikan data dirinya miskin, maka pemkab Gayo Lues akan menahan ijin seperti surat tanah dan rumah.(JS)