[Puisi] Tangis Donggala

oleh

Oleh : Mustiar AR*

Ketika senja menggenapkan hari, tanah berpijak berderak
Semua tersentak tangis pecah di ubun
Laut menjilat langit beku
Tuhan menjemput hambanya
Tiba tiba

Senja menyelesaikan tugas
Dan malam pun tiba
Raung tangis meretas langit
Lombok masih berduka
Ibu pertiwi masih berkabung lara
Indonesia dalam pusaran api
Ibu pertiwi semakin bersusah hati
Anak-anak negeri semakin meninggalkan jati dirinya
“mengumbar nafsu hewani”

Bersabarlah wahai saudara Donggalaku
Tuhan sangat mengasihi kalian [SY]

Meulaboh, 02 Oktober 2018

*Mustiar AR. Penyair kelahiran Meulaboh, 15 April 1967 puisinya banyak diterbitkan oleh media lokal di daerah ACEH, seperti di Mingguan Atjeh Post, Serambi Indonesia, juga karya puisinya ada di Antologi bersama puisi penyair Aceh lainnya, seperti Antologi Puisi Seulawah, Kilas Pintas, Nuansa Dari Pantai Barat, Putro Phang, Ziarah Ombak, Ensiklopedi Aceh, Adat Hikayat, Dan Sastra 2008. Buku puisi Lagu Kelu dan Deru Pesisir, Antologi Puisi Hitam Putih adalah karya puisi yang dibidani oleh Teuku Ahmad Dadek, SH tahun 1992. Namun karya puisi tersebut hanyut oleh Gelombang Tsunami 2004.

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.