
KUTACANE-LintasGAYO.co : Wilayah Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), hingga Rabu 21 Februari 2018 masih diselimuti abu vulkanis dampak dari meletusnya gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara. Mayoritas warga memilih berada di dalam rumah, khawatir mengalami gangguan kesehatan jika abu vulkanis terhirup.
“Kami takut terkena debu vulkanis dari letusan Gunung Sinabung. Kami memilih istirahat di dalam rumah,” kata warga Babussalam, Kutacane, Ijal Buring.
Buring juga menambahkan, jika abu vulkanis terhirup maka sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan dan gangguan pada bagian paru-paru. Ia menyatakan pula, begitu juga bila tersentuh kulit di tubuh seperti pada bagian tangan atau kaki, bisa mengakibatkan pembengkakan.
Sementara Kepala Seksi data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria ketika dihubungi melalui selulernya mengatakan, abu vulkanis Gunung Sinabung menyebar ke beberapa kabupaten/kota di Aceh.
“Material yang dibawa dari erupsi gunung berada di Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara tersebut telah mengarah ke bagian tengah, dan barat-selatan di provinsi paling ujung utara di Sumatera ini,” katanya.
Wilayah terdekat dari Tanah Karo seperti Aceh Tenggara, Gayo Lues, Subulussalam, Aceh Selatan, dan beberapa daerah lainnya dipastikan terdampak debu vulkanis. Pada saat letusan pertama kali terjadi sekitar pukul 08.53 WIB, Gunung Sinabung juga mengalami beberapa erupsi susulan meski frekuensi lebih rendah.
“Material vulkanis dibawa angin ke sejumlah wilayah di Aceh, dibanding ke Sumatra Utara, seperti Kecamatan Babulrahmah, Lawe Sigala-gala, dan Lawe Bulan di Aceh Tenggara,” pungkasnya.
[Jubel/DM]