Rekaman Indah Seorang Sarjana BIDIKMISI

oleh


Oleh : Hardi Syah Hendra, S.H

“Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil”, begitulah salah satu pepatah yang pernah kudengar. Jutaan orang di luar sana, banyak yang ingin menggapai mimpi. Namun, kurangnya tekat yang melekat pada diri merupakan contoh lama yang kerap kita temui sehingga mimpi itu menjadi sia-sia belaka.

Semua tentu butuh proses, faktor ekonomi yang menghambat jutaan orang sesungguhnya hanya sebagai alasan karena mereka tidak mau berusaha atau mungkin jalan yang yang mereka tempuh adalah jalan yang salah. Begitu pula denganku, selain faktor ekonomi yang pada dasarnya menjadi penghambat dalam perjalanan hidupku. Namun, di balik itu ternyata ada hal lain yang patut kusyukuri

Datang sebagai mahasiswa rantauan dengan menggenggam sebuah tekat. Seiring berjalannya waktu, nyatanya aku mulai melihat setitik perubahan dan harapan yang muncul dalam hidupku. Membuat diri ini mulai menyadari, bahwa ketika kita mau, Tuhan pasti akan memberikan jalan yang terbaik. Meski keadaan ekonomi yang awalnya menjadi pertimbangan untuk mengejar mimpi, namun akhirnya mendapatkan titik terang penyelesaian dengan dibarengi harapan dan doa tulus dari orang tua. Biaya pendidikan Mahasiswa Miskin dan Berprestasi (BIDIKMISI) membuatku berhasil meraih gelar sarjana.

Bidikmisi merupakan suatu program bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak tahun 2010 beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik namun kurang mampu secara ekonomi. Beasiswa ini akan diterima selama delapan semester untuk program strata satu (S1), enam semester untuk program Dilpoma III (DIII) dan tentunya juga masih berstatus sebagai mahasiswa aktif.

Kini gelar sarjana hukum (SH) telah bersanding di akhir namaku. Gelar yang kuperoleh dari salah satu universitas bergengsi di Banda Aceh, yakni Universitas Islam Negeri Ar-Raniry atau yang dikenal dengan singkatan UIN Ar-Raniry.

Bidikmisi yang kudapatkan semakin menajamkan mimpiku yang saat itu mulai memudar, terus memperbaiki diri untuk menutupi kekurangan dalam menggapai cita-cita. Akhirnya, aku merasakan banyak hal dari impian-impian itu, layaknya seperti terbang di atas awan, mendapatkan pengalaman baru. Empat tahun sudah, sedikit kurangnya bidikmisi banyak mengubah perjalanan hidupku. Salah satunya adalah membawaku pada mimpi yang perlahan jadi nyata. Terima kasih BIDIKMISI. [ZI]

*Hardi Syah Hendra adalah pemuda Gayo yang dari Takengon. Ia merupakan alumni UIN Ar-raniry yang menuntaskan pendidikannya pada Agustus 2017 yang lalu, pada jurusan Hukum Pidana Islam (HPI). Saat ini ia dipercaya sebagai asisten dosen di Fakultas Syariah UIN Ar-raniry. Selama menjalani kuliah, ia aktif berbagai organisasi di antaranya Ketua Ikatan Mahasiswa Bidikmisi UIN Ar Raniry Periode 2016/2017, Ketua Himpunan Mahasiswa program Studi Hukum Pidana Islam 2016/2017, ketua Bidang Politik dan Hukum ILYC 2015/2017, ketua Ikatan Alumni Man 1 Takengon 2015, Sekretaris Umum Persatuan Mahasiswa Aceh Tengah-Bener Meriah 2015/2016, Sekretaris bidang Informasi dan komunikasi HMPS HPI 2015/2016, ketua bidang Kaderisasi Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah 2016/sekarang, anggota Senat Mahasiswa UIN Ar Raniry 2015/2016.

Semoga yang membaca ini dapat memotivasi dan lebih keras dan giat lagi dalam berproses mengejar mimpi.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.