Heboh Penipuan Lewat Hipnotis di Gayo, Pakar : Itu Ilmu Gendam!

oleh
Dari Rekaman CCTV Bank Korban Ditemani Pelaku Mengambil Uang. (Screenshot CCTV Bank)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Kasus penipuan uang melalui hipnotis menghebohkan warga Gayo. Menurut informasi yang dihimpun LintasGAYO.co, kejadian kejahatan yang diduga menggunakan hipnotis telah terjadi di Bener Meriah, teranyar di Aceh Tengah, seorang warga Tetunjung, Takengon, menjadi korban, uang 350 juta raib.

Menanggapi kasus kejahatan ini, pakar hipnoterapi di Gayo, Andi Rahman memberikan pandangannya. Menurut Andi, makna sederhana hipnotis merupakan berkomunikasi lewat alam bawah sadar.

“Jadi kebanyakan orang beranggapan bahwa hipnotis adalah tindakan kejahatan. Namun tidak demikian, hipnotis merupakan permainan gelombang otak yang berada pada gelombang alfa dan theta. Pada gelombang ini biasanya orang akan dibawa dalam kondisi tidur, kurang aktif, lemas dan mengikuti komunikasi indah yang dimainkan penghipnotis,” terang Andi.

Dilanjutkan, hipnotis tidak terjadi begitu saja, melainkan harus terjadi interaksi antar dua pihak.

Menanggapi kasus kejahatan yang diduga disebabkan oleh ilmu hiptonis, Andi Rahman memberikan tanggapan berbeda. Menurut, apa yang dilakukan oleh pelaku adalah bukan hanya menggukan ilmu hipnotis.

“Setelah saya pelajari kronologisnya, yang dimainkan pelaku diatas ilmu hipnotis, namanya ilmu gendam. Gendam menggunakan ilmu-ilmu mistis atau ilmu hitam,” tegas Andi Rahman.

Dilanjutkan, biasanya pengguna ilmu gendam menggunakan alat-alat yang langka untuk mempermudahkan korban dalam aksinya. “Biasanya para pelaku ilmu gendam akan berkomunikasi dengan baik, sampai pelaku membawa korban dalam kondisi rilex, menawarkan semua benda yang menarik, lalu pelaku mencari kelemahan korban dan membawanya ke kondisi alfa dan tetha, hingga korban tidak sadarkan diri. Disitulah mulai pelaku memainkan alat bantu, hingga korban menuruti kehendak pelaku,” katanya.

Dari Rekaman CCTV Bank Korban Ditemani Pelaku Mengambil Uang. (Screenshot CCTV Bank)

Andi menduga korban di Aceh Tengah yang kehilangan uang senilai 350 juta Rupiah, telah menggunakan batu merah delima yang langka mengelabui korban. “Batu delima sarana yang dipakai merupakan sarana termudah dalam ilmu gendam, kemudian dicelupkan ke air menggunakan bius,” jelas Andi.

Ilmu gendam kata Andi lagi, tidak dimainkan oleh pelaku tunggal, minimal ada 3 pelaku. Biasanya pelaku A akan memberi iming-iming indah, kemudian ditambahkan pelaku B dan begitu dengan pelaku C. “Dan disinilah ketika pelaku menjadikan pikiran rilex dan mudah memasuki pikirannya, lalu menyuruh apa saja yang pelaku inginkan, lewat hipnotis, dibantu dengan ilmu gendam yang sangat cepat membuat pikiran menjadi titik tidak sadar untuk kemudian sangat mudah di perintah,” katanya.

Menurut Andi, hipnotis tidak akan membuat orang tidak sadar dalam waktu lama. Dan saat orang tidak sadarkan diri dalam kondisi lama, berarti pelaku juga menggunakan ilmu gendam.

Baca : Warga Takengon Dihipnotis, Uang 350 Juta Raib

[Darmawan Masri]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.