Javlec Gayo Lues Gelar Pelatihan Pengolahan Kopi dan Ekowisata

oleh

BLANGKEJEREN-LintasGAYO.co: Yayasan Java Learning Center (Javlec) kembali menggelar pelatihan di desa dampingan yang menjadi project program tentang Pengelolaan Hutan Kolaboratif Berbasis Potensi Lokal di 5 Desa di Kecamatan Blangkejeren yakni Sentang, Bustanussalam, Palok, Penggalangan dan Agusen sejak awal tahun 2017.

Kali ini, pelatihan yang digelar mengenai RPJMDes, pelatihan pengolahan biji kopi pasca panen, dan ekowisata.

Program Manager Javlec Gayo Lues, Puji Raharjo menjelaskan, pelatihan digelar secara bersamaan mulai 28 Oktober 1 November 2017.

“Selain mendampingi masyarakat dampingan untuk mengajukan permohonan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengakses hutan negara, Javlec juga aktif memberikan pembinaan atau pelatihan dalam upaya mempersiapkan atau meningkatkan kapasitas SDM masyarakat khususnya masyarakat dampingan desa sebagai calon pengelola,” terang Puji.

Di tempat yang sama, Koordinator lapangan Javlec Rizqi Murti kepada LintasGAYO.co, Minggu (29/10) menjelaskan, pelatihan RPJMDes (28-30 Oktober) digelar di salah satu aula di Gayo Lues, sementara untuk kopi (29-30 Oktober) digelar di Desa Penggalangan dan ekowisata (31 Oktober-1 November) digelar di Agusen.

Nasri Resrendra yang mewakili Dinas Perindustrian Gayo Lues dalam pelatihan pengolahan kopi menjelaskan, hingga tahun 2018 pemerintah Gayo Lues akan fokus dalam mengembangkan kopi.

“Hingga saat ini, pemerintah Gayo Lues sudah menyiapkan beberapa fasilitas seperti alat-alat pengelolaan kopi hingga pembangunan gedung sentral kopi. Artinya masyarakat Gayo Lues tidak perlu lagi ragu untuk mengembangkan tanaman kopi mengingat potensi pasar kopi yang besar baik lokal hingga manca negara,” terang Nasri.

Sementara itu, salah satu peserta Yan Samsareh warga Agusen mengaku sangat bersyukur atas kehadiran Javlec di Gayo Lues. Yan mengaku, sejak Javlec hadir di Gayo Lues awal tahun 2017, sudah banyak pelatihan dan fasilitas yang diberikan untuk meningkatkan nilai ekonomi ekonomi masyarakat yang dominan mata pencahariannya berasal dari hasil hutan.

Selain itu, pembinaan masalah administrasi desa juga sangat membantu pihaknya untuk mempersiapkan perencaan menjadi lebih baik untuk pembangunan desa ke depan.

“Kali ini kami dibina bagaimana proses pengolahan kopi sesuai standar permintaan pasar. Dengan pengolahan kopi yang lebih baik tentu akan berpengaruh terhadap nilai harga,” timpal Yan.

Javlec merupakan mitra dari USAID Lestari dalam menjalankan program mereka di Gayo Lues. Selain dukungan USAID Lestari, Javlec juga turut didukung sekaligus melibatkan Pemerintah Gayo Lues dalam pelaksanaan program di daerah berjuluk Negeri Seribu Bukit tersebut. [Supri Ariu]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.