Oleh Armi Arija

BENER Meriah bukanlah daerah yang miskin akan prestasi dalam kancah olah raga, banyak atlit yang bisa bersaing dan mengukir prestasi diberbagai cabang olah raga baik tingkat provinsi bahkan nasional. Salahsatunya pebalap sepeda nasional, Nur Wahyu Afriana adalah putri Bener Meriah yang “terpaksa” membela provinsi lain setelah melalui penggodokan di Aceh Tengah.
Karateka Asmaul Husna, adalah putri Bener Meriah. Juga perenang putri kembar, Dina dan Dini Ariga yang merupakan putri tokoh renang Aceh, Muhammad. Banyak lagi nama-nama atlit lain dari berbagai cabang olahraga lainnya. Diantara mereka ada yang berjaya hingga level nasional, bahkan internasional beberapa tahun belakangan ini.
Namun akhir-akhir ini menjelang pra Pekan Olahraga Aceh (PORA), kondisi keolahragaan Bener Meriah kurang bergairah. Hal ini terlihat dari sepinya persiapan atlet oleh Pengurus Cabang Olahraga yang berinduk ke KONI terkesan “adem ayem” saja tanpa ada persiapan khusus.
Kondisi ini membuat berang orang nomor satu Bener Meriah Ahmadi SE.
Kegeraman Bupati muncul ketika diajang pra PORA ada beberapa cabor dan kontingen yang terancam gagal berangkat disebabkan tidak tersedianya anggaran. Hal ini diperparah dengan vacumnya KONI Bener Meriah, dan diintruksikan oleh Bupati untuk segera berbenah.
Respon Bupati terhadap keadaan olah raga ini suatu hal yang dinilai sebagai angin segar bagi insan olah raga Bener Meriah dan semoga kedepan dapat berbenah diri, sinerji dengan semangat yang dihembuskan Bupati.
Dalam waktu dekat KONI Bener Meriah akan menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) yang akan memilih pengurus baru, menetapkan program kerja serta menilai pertanggungjawaban pengurus KONI sebelumnya (demisioner) yang dipimpin Rusli M Saleh.
Diharapkan, siapapun yang akan terpilih sebagai Ketua dan pengurus KONI dapat bekerja sepenuh hati menggodok potensi putra-putri Bener Meriah untuk berprestasi.
Melihat semangat Bupati Ahmadi, dipastikan KONI kedepan tidak akan mengalami kesulitan dalam pengganggaran, tinggal bagaimana dukungan legislatif serta keseriusan para pelaku olahraga membina atlit-atlitnya.
Even-even berskala besar sudah harus direncanakan disesuaikan dengan potensi Bener Meriah semisal Arung Jeram di Samarkilang atau di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Offroad, sepeda motor trail. Juga Cabang Olahraga lainnya yang memungkinkan dilaksanakan di Bener Meriah.
Prestasi olahraga Bener Meriah tidak mungkin dapat maju tanpa ada pondasi yang kukuh karena hal tersebut tidak dapat terbentuk secara tiba-tiba dan instan. Prestasi harus dibangun melalui proses pembinaan dan pengembangan yang terencana, berjenjang, dan berkelanjutan.
Satu hal yang perlu dipegang sebagai konsep atau juga blue print oleh KONI Bener Meriah nantinya, perlu adanya pembinaan jangka panjang terhadap atlit KONI dan pemerintah daerah, jangan hanya terima jadi, tapi harus terlibat sejak mencari bibit atlet sejak dini, memperhatikan sarana dan prasarana, serta mengetahui jalannya pembinaan dan pelatihan dari tahap awal, semua itu harus dimulai dari bawah, dari nol lagi.
Tugas dan tanggung jawab peningkatan prestasi olahraga ada pada KONI yang anggotanya adalah Pengcab-Pengcab.
Satu hal lagi struktur kepengurusan tidak perlu gemuk, yang tetapi prinsip miskin struktur dan kaya fungsi itu bisa berjalan, bravo untuk kemajuan olah raga Bener Meriah, semoga benar-benar meriah. []
*Pengamat Olahraga Bener Meriah