TAKENGON-LintasGAYO.co : Pesantren Maqamam Mahmuda Takengon, Aceh Tengah melaksanakan konsep awal melaksanakan pendidikan secara kebiasaan masyarakat Gayo yang sudah lama tak terdengar dalam wahana pendidikan di bumi Reje Linge itu.
Konsep tersebut dikenal dengan istilah i serahen ku tengku guru. Dimana, para orang tua menyerahkan anaknya kepada guru yang akan membimbing anak-anaknya untuk belajar di pesantren tersebut.
Pantauan, Senin 17 Juli 2017 perwakilan orang tua santri menyerahkan anak-anak mereka kepada pemimpin pesantren Abdiansyah Linge, MA yang berlangsung secara adat gayo.
Baca : “I Serahen ku Tengku Guru” Konsep Pendidikan ni Urang Gayo
Pesantren Maqamam Mahmuda tahun ini menampung 129 santri yang dinyatakan lolos dari 160 calon santri yang mendaftar.
Pembina Yayasan Maqamam Mahmuda, Dr. Mahmud Ibrahim, MA mengatakan keberhasilan santri salah satunya tergantung jalinan perasaan hati antara guru, wali dan santri itu sendiri.
“Dalam proses penyerahan ini, berarti orang tua telah menyerahkan pendidikan anak nya kepada guru,” katanya.
Turut hadir Ketua Majelis Adat Gayo (Maango) dan anggota. [Wein Mutuah]
