Firman Yoga Siap Membangun Aceh Lebih Hebat dan Bermartabat Bersama Demokrat

oleh
Firman Yoga
Firman Yoga

PASCA Pilkada 2017, perbincangan politik mengalih ke Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, baik nasional, daerah dan dataran tinggi Gayo.

Kans-kans yang akan maju juga mulai bermunculan, menariknya banyak dari kalangan muda yang baru di kancah politik. Diantara mereka ada yang sudah memastikan perahu atau partai politik, banyak juga yang masih melakukan penjajakan.

Dari sekian nama, salah seorang yang sudah memastikan maju untuk Anggota DPR Aceh adalah Firman Yoga, ST. Dia memastikan diri dari Partai Demokrat.

Putra sulung politisi Aceh Tengah Ismail Aman Nir yang merupakan ketua DPC Partai Demokrat Aceh Tengah ini terbilang masih muda, namun tidak merasa baru dalam dunia politik. Darah politisi sang ayah mengalir di raganya.

“Keseharian saya bergelimang dalam perbincangan politik, jadi bukan urusan baru lagi bagi saya,” ungkap ayah beranak satu ini.

Firman Yoga

Bukan karena dorongan sang ayah menjadi alasan mahasiswa yang sedang menyelesaikan program pasca sarjana (S2) di Universitas Syiah Kuala Jurusan Teknik ini terjun ke dunia politik.  Tapi memang sejak beberapa tahun silam sudah alang melintang bergaul dalam politik.

Alumni SD Pinangan Takengon, SMP 1 Takengon dan SMU 1 Takengon ini juga tidak asing dengan bahasa anggaran, di era Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) pasca gempa dan tsunami Aceh, Firman Yoga sudah menjadi tenaga profesional sebagai rekanan pemerintah.

Pilihan bersama Partai Demokrat, juga bukan karena pengaruh sang ayah, tapi pilihannya sendiri sebagai sosok muda yang ingin mewarnai dan siap menerima estafet kader dari pendahulunya.

Dan mengibarkan Partai Demokrat di Aceh serta mengawal kesuksesan Nova Iriansyah memimpin Aceh sebagai wakil Gubernur bersama Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

“Selaku masyarakat dan tentu juga sebagai kader Partai Demokrat, saya terpanggil dan berkewajiban menyukseskan kepemimpinan pak Nova bersama pak Irwandi membangun Aceh kearah yang lebih baik menuju Aceh hebat dan bermartabat,” tegas pria kelahiran Buntul Kepies, 10 Mei 1989 ini. [Adv]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.