*Palestina
Oleh : Zuliana Ibrahim
Dari mana aku mulai bercerita?
pada siapa aku bercerita?
untuk apa aku bercerita?
sampaikah cerita ini jika kucerita?
Tentang tangis akibat dahaga kekuasaan
sakit akibat dahaga kekuasaan
luka akibat dahaga kekuasaan
zolim akibat dahaga kekuasaan
Hei! Aku tak sedang berdongeng
jika sekadar buatmu takut
ini bukan dongeng!
yang palung hatiku berteriak menulisnya
mataku memikul genang air tak berkesudahan
Tentang negeri yang rindu merdeka
tanah mereka dijilati perebut kuasa
rudal zionis bertamu sesuka hati ke rumah mereka
sujud mereka dibatasi di Masjidil Aqsa
Dari mana aku mulai bercerita?
jika aku sendiri takut membuka tiap episodenya
membayang bau darah jadi pengganti wangi pakaian
tetesannya menggenangi setiap pelataran
takbir, tasbih jadi lebih merdu menyambut kematian
Pada siapa aku bercerita?
sedang kau sumbat hati dan telinga
memilih hiburanmu sendiri
tak habis-habis dinikmati
Untuk apa aku bercerita?
tentang perempuan dara yang dilucut paksa kehormatan diri
bukan memikul tas mewah tapi senjata api
memilih menjemput syahidah di pangkuan Ilahi
Sampaikah cerita ini jika kucerita?
ketika ayah dijemput paksa kelompok berseragam
pamit mencium anaknya
tak tahu bisa pulang hidup atau mati,
bayi-bayi lahir lapar kasih sayang
bocah-bocah Gaza direbut paksa dari ibunya
“Apa dosaku, ya Umi?”
“Jangan izinkan mereka membawaku, ya Umi!”
“peluk erat tubuhku, ya Umi!”
Dari mana aku mulai bercerita?
pada siapa aku bercerita?
untuk apa aku bercerita?
sampaikah cerita ini jika kucerita?
Saudaraku! Habis sudah suara mereka meminta tolong padamu,
seperti kau yang lebih memilih
menghidang mata dan telinga untuk berfoya
maka tangis mereka, dihidangkan hanya untuk Allah Ta’alla
*Puisi ini dibacakan pada Konser Amal Palestina hari Rabu, 15 Juni 2017 di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon.