JAKARTA – LintasGAYO.co: Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) Indonesia gandeng pengacara muslim Indonesia & Ormas Islam lakukan diskusi ketahanan nasional di Hotel Amazing Kutaraja, Sabtu, 13 Mei 2017.
Ketua pelaksana kegiatan, Ruli Margianto, S.H dalam sambutannya mengatakan kegiatan workshop advokasi nasional ini merupakan rangkaian kegiatan ketahanan nasional yang di selenggarakan oleh PAHAM Indonesia.
“Susunan acara workshop advokasi untuk ketahanan nasional sendiri akan membahas beberapa issue kekinian, diantaranya membahas advokasi isue-isue terorisme, fundraising untuk advokasi, peran gerakan advokasi dalam proses demokrasi untuk ketahanan nasional, advokasi issue kebebasan demokrasi (Subversi-Makar), action plan dan pada akhirnya akan melahirkan poin-poin pernyataan sikap dari seluruh peseta yang hadir nantinya,” kata Ruli.
Sementara Direktur Eksekutif PAHAM Indonesia, H. Ahmar Ihsan Rangkuti, SH mengatakan terkait munculnya istilah hukum tajam kebawah namun tumpul ke atas dilatarbelakangi oleh ditemukannya kasus-kasus pelanggaran hak-hak hukum bagi warga negara, baik warga negara lainnya maupun oleh aparat Pemerintah.
Sementara masih banyak warga Negara yang belum mengerti tentang pentingnya hukum bagi kehidupan pribadi dan sosial.
“Oleh karena itu dipandang perlu adanya wadah bersama membahas terkait permasalahan yang terjadi sehingga kita selaku Warga Negara Indonesia dapat berkontribusi agar Bangsa tetap bersatu dan semakin Jaya,” jelas Ahmar.
“Untuk seluruh peserta workshop ini, semoga dapat berkontribusi aktif selama Diskusi Berlangsung,” harap Ahmar menimpali.
Adapun peserta yang diundang dan hadir dalam workshop advokasi untuk ketahanan nasional ini diantaranya undangan advokat muslim perwakilan daerah dari seluruh Indonesia , Front Pembela Islam (FPI) , Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Forum Umat Islam (FUI), Tim Advokasi Muslim Indonesia (TAMI), Pusat Bantuan Hukum Dompet Dhuafa (PBHDD), Rumah Zakat (RZ), Reaksi Cepat Tanggap (ACT), Pos Keadilan Pembela Umat (PKPU), Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammaddiyah, Gabungan Umat Islam Bersatu (GUIB), Ikatan Muda Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indoensia (BEM-SI), Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) dan Persatuan Umat Islam (PUI).
(Diana seprika)