Pemkab Dinilai Kurang Responsif Terhadap Temuan Loyang Mendale

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Salah seorang peserta Fokus Group Discussion (FGD) Rumah Peradaban Gayo, Irmansyah Erffendi menilai bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah kurang responsif terhadap temuan arkeologi di Loyang Mendale dan Ujung Karang.

Menurutnya, penelitian yang sudah dilakukan sejak tahun 2009 itu seharusnya sudah disertai dengan pembebasan lahan dan sarana pendukung lainnya sebagai salah satu aset destinasi wisata prasejarah yang dimiliki Gayo.

“Kita menilai kurang pedulinya Pemkab akan temuan situs yang merangkai jejak nenak moyang Urang Gayo, seharusnya temuan itu saat ini kondisinya sudah baik, tapi bisa kita lihat kondisinya, memprihatinkan. Lahan saja belum dibebaskan,” tandasnya.

Seperti diketahui, FGD yang diselenggarakan pada Selasa 21 Maret 2017 di salah satu cafe di One-One, pinggiran Danau Lut Tawar tersebut merupakan serangkaian kegiatan Rumah Peradaban Gayo yang digelar sejak 20-26 Maret 2017.

Rumah Peradaban Gayo ini membuka seluas-luasnya informasi terkait penemuan sisa peninggalan kehidupan prasejarah Gayo kepada masyarakat.

Para arkeolog dari Balai Arkeologi (Balar) Sumatera Utara, yang diketua Dr. Ketut Wiradnyana disiapkan di objek Loyang Mendale. Mereka bertugas menjelaska terkait penemuan tersebut kepada siswa dan masyarakat yang berkunjung ke situs arkeologis itu.

(Wein Mutuah)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.