Depik Bisa Dipijahkan, Dipelihara di Kolam dan Aquarium

oleh

APRESIASI layak diberikan kepada petugas Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak Aceh Tengah yang dikomandoi Iwan Hasri.

Ikan endemik danau Lut Tawar, Depik (Rasbora tawarensis) yang konon tidak mungkin dikembangbiakkan ternyata sudah bisa dipijahkan.

Tahun 2015 lalu mereka mencoba membawa telur ikan Depik dari Didisen ke BBI dan menetas. Di bulan Desember 2016, Depik yang berjumlah 200an ini dijadikan induk.

Induk-induk ini, telah mempunyai keturunan yang sudah bisa di pelihara di aquarium atau kolam. Pemijahan pertama yang dilakukan Iwan Hasri dan kawan-kawan ini hidup sebanyak 150 ekor, dan pemijahan kedua sekitar 200 ekor.

Depik di Dedesen (Muna | LintasGayo.co)

Pun begitu, BBI masih terus melakukan percobaan-percobaan pemijahan ikan Depik ini hingga ditemukan kondisi paling ideal agar Depik bisa dibudidayakan di luar danau Lut Tawar termasuk pakannya.

“Pemijahan ini belum sepenuhnya berhasil sesuai harapan. Dan ikan Depik hasil pemijahan ini sudah bisa dipijahkan kembali. Namun daya tetasnya masih 50 persen dan kelangsungan hidup larvanya 40 persen setiap pemijahan,” kata Iwan, Kamis 23 Februari 2017.

Persentase keberhasilan masih terbilang rendah, karenanya perlu perbaikan teknologi. Tentunya jika dengan dukungan anggaran memadai akan lebih memberi ruang kepada Iwan dan kawan-kawan untuk keberhasilan pemijahan.

 

Ikan Depik (Rasbora tawarensis)

Soal pakan, ikan Depik hasil pemijahan di BBI sudah biasa mengkonsumsi pelet, namun resiko agak mudah terserang penyakit. “Di alam, ikan Depik makan serangga,” ungkapnya.

Ditanya kenapa Depik hidup yang dibawa dari Didisen tidak bisa langsung dipelihara? Dijelaskan karena proses adaptasinya gagal.

“Bila langsung dari alam, Depiknya stres dan mati, butuh proses adaptasi agar bisa bertahan hidup,” ujar Iwan Hasri.

Tantangan Tersendiri

Upaya pemijahan ikan Depik ini ditegaskan Iwan adalah salahsatu wujud kekhawatiran mereka terhadap kepunahan ikan icon Gayo tersebut.

Inisiasi pemijahan ikan Depik ini bukan terprogram khusus, hanya karena kemauan Iwan didukung kawan-kawannya.

Didisen. (LGco_Munawardi)

“Sejauh ini kawan-kawan bekerja pantang menyerah, dan inilah yang menjadi kunci upaya pemijahan yang belum bisa dikatakan sempurna ini,” kata Iwan.

Kedepannya, dia berharap dukungan dari berbagai pihak, internal atau eksternal pemerintahan, termasuk Forum Penyelamatan Danau Lut Tawar (FPDLT). (Kh)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.