Rianto Jamin Bakso Paklek Halal, HMI; Segera Proses Hukum

oleh

Takengon-LintasGayo.co: Maraknya informasi mengenai kasus bakso daging babi di Takengon berefek pada penurunan penjualan bakso Paklek, milik Rianto di Jln. RSUD Datu Beru Kebayakan.

“Pembeli mulai sepi sejak kemarin sore hingga hari ini”, kata Rianto kepada LintasGayo.co, Selasa, 31 Januari 2017.

Menurutnya penjualan bakso miliknya menurun drastis dari penjualan per hari mencapai 30 mangkok hingga 35 mangkok menjadi hanya 10 mangkok saja.

Pun begitu, dirinya menjamin bahwa bakso Paklek tidak terbuat dari daging babi, sebab setiap pagi dirinya langsung belanja ke pasar bawah membeli daging lalu kemudian di giling di Belang Kolak 2, usaha penggilingan Bunga Mawar di lorong Asrama Merah milik pak H. Sarkawi.

“Saya langsung belanja daging sendiri ke pasar, kemudian di giling, ini bisa saya buktikan dan orang bisa melihat prosesnya pagi-pagi,” katanya.

Dirinya mengaku heran dengan ditemukannya daging babi tersebut, sebab selama ini dirinya memperhatikan kebayakan hanya bakso ikan lalu dicampur dengan ayam, sementara kalau daging babi pun mau dibawa darimana.

“Saya bingung itu daging babi datangnya dari mana, harapannya masyarakat bisa benar-benar memperhatikan dan membedakan mana yang bukan terbuat dari daging babi,” kata Rianto.

HMI Mengapresiasi

Menyikapi kasus bakso Babi di Aceh Tengah, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Takengon Apresi pihak terkait yang telah mengungkapkan kasus tersebut.

“Kami mengucapkan apresiasi kepada pihak terkait yang telah mengungkapkan kasus ini sehingga tidak berlanjut merugikan masyarakat di daerah Takengon yang merupakan hampir keseluruhan adalah muslim,” kata Feri Yanto, ketua umum HMI cabang Takengon, 2 Februari 2017.

Dirinya juga mengharapkan agar pemerintah memperketat pengawasan terhadap makanan, jangan sampai kasus ini terulang kembali, untuk itu perlu meningkatkan pengawasan terhadap daging di Aceh Tengah.

“Jangan sampai kecolongan, sehingga daging babi masuk ke Aceh Tengah dan di konsumsi oleh masyarakat Aceh Tengah, untuk itu kami meminta pelaku diproses secara hukum,” demikian Feri Yanto. (WA)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.