Oleh : Ila Namsu*
Aeh e jernih, karna tebang pilih kayu i uten, Enti nebang i pucuk ni aih kati selisih mara bahaya. (Air yang mengalir di sungai begitu jernih, karna kayu di pilih untuk di pakai, jangan ambil kayu di hulu sungai, supaya jauh marabahaya).
Petikan syair ini menjadi penyemangat dalam acara sebuah pementasan seni didong yang bertempat di depan kantor Forum Penjaga Hutan dan sungai Harimau Pining. Acara ini di adakan dalam rangka memeriahkan lima tahun berdiri Harimau Pining sebuah komonitas yang berjuang untuk menyelamatkan Hutan dan sungai.
Didong yang diadakan pada siang 26 Januaari 2017 lalu ini diisi oleh dua senimam didong sesuk legendaris asal Kabupaten Gayo Lues yakni Jamil dan Sabil.
Kesiapan mereka untuk menggisi acara didong di siang hari tidak pernah mereka lakoni, namun mereka mengatakan kesediannya untuk hadir karna juga merasa ikut terpangil bergabung bersama Harimau Pining guna mengugah hati nurani khalayak untuk menjaga, melestarikan Sungai dan Hutan demi kelangsungan hidup kita manusia penghuni bumi ini.
Jamil sempat mengatakan, ia terharu dalam kegiatan acara ini dan menyatakan siap membantu program Harimau Pining lewat segenap kemampuan seniman yang ia miliki untuk menjaga kelestarian alam.
Acara ini mendapatkan antusias yang begitu tinggi dari seluruh lapisan masyarakat Pining, bukan hanya semata sebagai hiburan, namun di harapkan mampu membangun kesadaran untuk ikut serta menjaga kelestarian alam.
Hampir seluruh tokoh penting di Kecamatan Pining menyempatkan diri untuk hadir ikut serta dan menyaksikan acara ini, sebagai bukti bahwa kebersamaan serta dukungan kepada Harimau Pining untuk menyelamatkan Hutan dan Sungai dari segala macam bentuk ancaman, deportasi, serta explotasi yang berlebihan akan di lawan secara bersama-sama di tanah peningalan Datu di Kecamatan Pining.
Perkumpulan ini hanyalah sebuah langkah awal membangun kosolidiasi yang baik bagi segenap masyarakat Pining untuk bergerak secara bersama dan terorganisir, pada kesempatan ini juga beberapa tokoh masyarakat sempat berdiskusi tentang beragam isu peralihan kuasa beberapa kawasan hutan di seputaran Pining yang akan di garap oleh infestasi asing.
Seperti Keberadaan PT. Wayang Mining Gayo Indo yang telah mengarap hutan aeh putih seharusnya dapat mempertimbangan keberdaan masyarakat adat setempat untuk menghentikan niatnya mengarap kawasan hutan menjadi areal tabang.
Satu lagi investasi proyek besar PT. Kamirzu sedang melaksanakan serangkaian kegiatan di kawasan lesten kita dari awal sudah diperigatkan harus membuka diri kepada warga lokal.
Keberadaan proyek ini jangan sedikitpun merugikan masyarakat setempat, mengingat ketergantungan warga lokal terhadap keberadaan hutan adalah bagian dari sumber kehidupan bagi masyarakat Pining.
Forum Penjaga Hutan dan Sungai Harimau Pining sering menyuarakan kearifan lokal guna menjaga kelestarian Hutan dan sungai seharusnya menjadi pijakan utama segala kebijakan, mengingat hanya warga setempatlah menjadi pemilik dan penguasa sah kawasan hutan yang ada pada teradisi adat istiadat mereka secara turun temurun.
Kita sering mendengar pembangunan untuk mengexsploitasi kekayaan alam adalah isu untuk mengangkat harkat dan martabat warga lokal untuk mendapakan kesempatan di pekerjakan, namun kita selalu bertanya, masyarakat yang mana telah di angkat menjadi pekerja dan telah mendapatkan kehidupan yang layak, anak siapa, Aman siapa, dimana rumah para pekerja yan telah di pekerjakan, dapat gaji berapa, Sementara pelaksana proyek ini terus bekerja dan merusak hutan di sekeliling tempat tingal kami.
Tampa keterbukaan informasi perusahaan yang mengarap hutan kami hanya akan menjadi bumerang atau bom waktu konflik. Jika seandainya pun nanti beberapa warga lokal mendapatkan gaji dari perusahaan tapi kepastian hidup yang layak masih menjadi pertanyaan utama, karna hutan tempat kami mencari nafkah dan bertahan hidup telah dirampas perusahaan tersebut.
Mudah-mudahan dengan acara peringatan Hari Jadi nya yang kelima Tahun, Forum Penjaga Hutan dan Sungai Harimau Pining ini, dapat memberikan semangat baru khususnya bagi kami warga Pining yang mempunyai keyakinan bahwa Tanah Peningalan para Endatu kami adalah warisan yang harus di jaga secara turun temurun untuk kehidupan para generasi anak cucu kami, juga kami harapkan Kepada seluruh otoritas yang menpunyai kepentingan terhadap isu lingkungan hidup, dapat menghargai,mengetahui dan mencari tau kebenaran masyarakat lokal “kearifan lokal” sangat menjaga kelestarian hutan dan sungai dalam terdisinya secara turun temurun.
*Pengurus Forum Penjaga Hutan dan Harimau Pining