Takengon-LintasGayo.co: Warga kawasan peternakan terpadu Ketapang di kampung Owaq, Kecamatan Linge, mengaku bahwa program peternakan Ketapang I yang diprogramkan pemerintah kabupaten Aceh Tengah sejak tahun 2004 telah merubah status ekonomi keluarganya.
“Kalau bukan karena program Ketapang ini tidak tau bagaimana kehidupan kami saat ini, program ini sudah merubah nasib kami,” kata Rian aman Kas, kepada LintasGayo Beberapa waktu lalu di Kampung Owaq.
Rian yang menggantungkan hidup dari ternak sapi yang dulu induknya diberikan oleh pemerintah sebanyak 15 ekor terus berkembang biak, hingga saat ini jika di hitung-hitung sudah mencapai 60 ekor, tapi sebagian sudah terjual untuk kebutuhan hidup keluarganya.
“Pemen pe nge sara ari lemu Ketapang ni, ara Ketapang ni ara mutetah pora muripni, ke gere ke lagu gere berupuh, lucut-lucut gere meho,” katanya dalam bahasa Gayo.
Dari sapi itu sebagian peternak sudah bisa membeli kendaraan, seperti sepeda motor bahkan mobil, ada yang membeli kebun dan membangun rumah lain, kesejahteraan masyarakat sudah dapat dirasakan akibat program peternakan Ketapang tersebut.
“Jadi, tidak benar kalau program peternakan Ketapang itu tidak berhasil, ” katanya, yang juga diamini oleh warga lainnya, Zulfan dan Syaf Aman Tiwi.
Begitupun, dirinya tidak menampikkan bahwa ada juga peternak yang gagal dalam program peternakan Ketapang, itu karena mereka tidak menekuni serius peternakan ini.
“Mereka yang gagal umumnya bukan putra daerah sini, tidak betah, sehingga tidak serius mengurusi ternaknya,” demikian ungkap Rian. (WA)
