Takengon-LintasGayo.co : Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Pusat, Irfan Anwar mengatakan bahwa kesejahteraan industri perkopian di Indonesia masih kalah jauh dari industri kopi disejumlah negara penghasil kopi lainnya.
Pernyataan itu disampaikan saat memberikan testimoninya tentang kopi Gayo pada acara pemutaran film Aroma of Heaven dan Pentas Seni Negeri Kopi Gayo, Sabtu 22 Oktober 2016 malam di Gedung Olah Seni (GOS), Takengon.
“Tak terkecuali di Gayo, suatu daerah yang merupakan 80 persen penghasil kopi arabika di Indonesia, kesejahteraan baik petani dan industrinya masih kalah jauh dengan negara lain,” kata Irfan dalam testimoni yang dipandu Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM tersebut.
Mengapa hal itu terjadi, Irfan menjelaskan bahwa faktor cuaca menjadi kendala bagi petani kopi di Indonesia meningkatkan hasil panennya. Ia pun berharap, mengatasi permasalahan itu dibutuhkan sinergi semua pihak untuk memajukannya.
“Faktor cuaca menjadi salah satu kendala, namun jika semua pihak bersinergi dengan mendedikasikan diri, fokus membenahi sistem perkopian yang baik, maka bukan hal mustahil semua kendala dapat diatasi,” tegasnya.
Kopi Indonesia, menurut Irfan, punya masa depan yang baik. Sebagai perbandingan, populasi kopi di Jepang turun, sedangkan konsumsinya naik. “Hal itu, berbanding terbalik dengan daerah kita. Sebabnya, kita semua harus bersinergi,” tandasnya.
Acara yang menyedot perhatian para pelaku kopi ini didukung Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) RI untuk memeriahkan pelaksanaan Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) ke-8 hajatan tahunan Asosiasi Ekportir dan Industri Kopi (AEKI) digelar 21-23 Oktober 2016, menetapkan Takengon, Aceh Tengah sebagai tuan rumah. (Wein Mutuah)
