[Puisi] Khawatir

oleh

Awaluddin Ishak

Khawatir

Menghirup dalam genggaman angin
Menjemput ketiadaan
Pada aroma dan lumpur kekejian
Kita diantara rupa-rupa candu duniawi
Membudayai pembiaran
Membiarkan budaya hilang

Sejenak membaca negeri
Dikikis gerigi-gerigi kejam
Mari merangkul damai
Dalam cinta kepedulian

Padangpanjang Agustus 2016

Isyarat

Segenap peluh basuhi gersang tanah
Tampak jejak lusuh bercerita lirih
Membahasakan janggalnya zaman
Kami usap dada renta dalam nyanyian luka
agar sudahi langkah kezaliman

Padangpanjang, Agustus 2016

Awaluddin IshakAwaluddin Ishak, lahir di Kampung Kepies, Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, Tercatat sebagai mahasiswa Prodi Pengkajian Seni Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Anggota Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang. Sebagian karya-karyanya terangkum dalam buku antologi bersama “PASA” Tiga Bahasa: Gayo, Indonesia, Inggris (The Gayo Institute/TGI, 2011), “Secangkir Kopi” 6 Negara: Indonesia, Thaiwan, Malaysia, Rusia, Denmark & Thailand (The Gayo Institute/TGI, 2013).[SY]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.