
Takengon-LintasGayo.co : Tokoh muda Gayo, Jawahir Saputra menyesalkan tidak terurusnya lokasi ditemukannya bukti sejarah nenek moyang Urang Gayo, Loyang Mendale di Kebayakan Takengon Aceh Tengah. Dia meminta agar kawasan tersebut ditetapkan sebagai wilayah yang dikelola secara bersama-sama oleh Pemerintah Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.
“Persoalan kita Urang Gayo sejak lama adalah identitas, dan setelah ditemukannya jejak nenek muyang kita di Loyang Mendale dan Ujung Karang dengan usia ribuan tahun persoalan tersebut selesai, kita adalah tertua di provinsi ini, tapi kenapa tempat ini tidak diperhatikan,” ungkap Jawair bernada kesal, Senin 23 Mei 2016.
Kekesalannya juga ditujukan kepada pihak Pemkab Aceh Tengah yang dia dengar gagal membebaskan lokasi tersebut, padahal dana pembebasannya sudah disediakan. Lain itu juga tidak adanya sinerji, destinasi wisata dijadikan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) sampah.
“Kenapa lokasi ini belum menjadi milik pemerintah sebagai syarat utama untuk dilakukan pembangunan sarana dan prasarana, saya dengar dana pembebasannya dikembalikan ke kas daerah, kenapa?” katanya bernada tanya.
Kedepan dia berharap pihak terkait serius, seserius Pemerintah Pusat mengucurkan anggaran untuk penelitian arkeologi di lokasi tersebut.
“Ada apa ini, Loyang Mendale harus betul-betul dijadikan sebagai Open Site Museum, tolonglah pihak yang seharusnya bertanggungjawab menangani ini serius. Jika tidak mampu yang geser saja,” tandas Jawahir. (WA)