Polisi Korban Bom Buku ini Bilang Gayo Inspirasi dan Semangatnya

oleh
Dodi Rahmawan tersungkur dengan tangan kiri terluka akibat bom. (foto : viva.co.id)

Catatan : Mustafa Kamal

Kapolres-ATAYAH tiga anak ini pernah menjadi buah bibir. Lengan sebelah kirinya hilang, ketika dia menjinakkan bom buku. Tanggal dan waktu kala itu tetap diingatnya. Selasa, 15 Maret 2011, di Kantor Berita Radio (KBR) 68 H, Utan Kayu, Jakarta Timur.

Baca juga : Kiprah Dodi, Polisi Korban Bom hingga Penghargaan Ombudsman RI

Kini dia menjadi Kapolres Aceh Tengah. Selama berada di Gayo, suami Silvia Said Al Amry ini, aktif berbagai kegiatan. Dengan ulama dia dekat, bergaul tidak pilih teman. Ikut menjadi motivator bagi orang lain. Kini dia sedang menggalakkan Polisi berkebun.

Seminar tentang kopi juga diadakanya [baca : Polres Aceh Tengah Gelar Seminar Kopi]. Bahkan sejumlah kegiatan lainnya sukses diselenggarakan. Dia sudah mulai memahami falsafah Gayo. Inilah sosok AKBP. Dodi Rahmawan, sang Kapolres di Gayo Lut, yang mau melakukan apapun demi kebaikan.

Ketika dia menyelenggarakan seminar tentang peningkatan kualitas kopi Gayo, banyak pihak yang tersentak. Kapolres mengadakan seminar tentang kopi, bukan tentang Kamtibmas. Demikian juga ketika dilaksanakan offroad open yang memperebutkan sebuah mobil, Kapolres menjadi pendukung utama yang aktif mendampingi panitia. Bahkan baru-baru ini, Kapolres Cup menjadi tajuk Kontes Burung Berkicau se Sumatra yang juga berlangsung sukses.

Dodi Rahmawan sebagai imam shalat berjama'ah bersama masyarakat Atu Lintang Aceh Tengah. (LGco_Khalis)
Dodi Rahmawan sebagai imam shalat berjama’ah bersama masyarakat Atu Lintang Aceh Tengah. (LGco_Khalis)
Kapolres Aceh Tengah, AKBP. Dodi Rahmawan ketika menyerahkan personil Bhabinkamtibmas Kepada Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM
Kapolres Aceh Tengah, AKBP. Dodi Rahmawan ketika menyerahkan personil Bhabinkamtibmas Kepada Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM

Partisipasinya yang tinggi dalam berbagai even daerah, tak pelak membuat masyarakat Gayo mulai mengagumi lelaki yang rajin ke masjid ini. Prinsipnya tegas, menegakan hukum tanpa pandang bulu. Siapa yang bersalah akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.

Namun ada kalanya dia menyarankan masyarakat untuk menyelesaikan persoalannya sendiri, tidak harus dilaporkan ke polisi. “Gayo itu berbudaya dan masyarakatnya mampu menyelesaikan masalah, kan tidak harus semuanya ke polisi,” sebut Dodi Rahmawan, dalam bincang-bincangnya dengan pers.

Kapolres yang juga pendukung berat bintang Idola Cilik RCTI “Naura” ini menyatakan siap dikritik demi perbaikan ke depan. “Mana ada manusia yang sempurna, semuanya punya kelemahan. Oleh karena itu kebersamaan kita menutupi kelemahan yang kita miliki. masih ada beberapa persoalan penegakan hukum yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR), karena lambat proses sidik dan beberapa kendala teknis,” sebutnya.

Dodi Rahmawan saat dievakuasi akibat bom dengan luka tangan kiri. (foto : rimanes)
Dodi Rahmawan saat dievakuasi akibat bom dengan luka tangan kiri. (foto : rimanes)

kapolres-dan-naura“Kami siap menerima kritik dan saran demi sebuah perubahan menuju perbaikan Polri di masa yang akan datang. Terima kasih Gayo untuk sebuah ” inspirasi dan semangat “. Dari Gayo saya banyak menggali falsasah,” kata Dodi yang belajar sapaan kegembiraan khas Gayo “Ahoi Wiw” saat di Pentas Tawar Sedenge Naura di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, 9 April 2016 lalu. [Baca : Sambil Teriakkan ‘Ahoi Wiw’ Kapolres Aceh Tengah Sebut Gayo Inspirasinya]

Kini Dodi Rahmawan, sering berkeliling seputaran kota Takengon, bahkan masuk ke desa desa, untuk bertani. Bukan aneh bila Kapolres bertani. Dia mengajak masyarakat untuk mengefektifkan lahan pertanian agar dapat menunjang ekonomi keluarga.

Bahkan ada kalanya dia memberikan benih, pupuk, dan bantuan kepada petani. “ Kita punya teman yang membantu, kan tidak ada salahnya kita bantu petani kita. Semuanya ini semoga menjadi amal ibadah dan masyarakat terbantu,” sebut Dodi.

Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dodi Rahmawan dan Gecik Linge Abdussalam
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dodi Rahmawan dan Gecik Linge Abdussalam
Kapolres Aceh Tengah pimpin evakuasi mobil masuk jurang di Jejem Wih Ilang Aceh Tengah
Kapolres Aceh Tengah pimpin evakuasi mobil masuk jurang di Jejem Wih Ilang Aceh Tengah

Reje (Kepala Kampung) Lot Kala Kebayakan Kurnia Gading membenarkan hal tersebut. “Saya dan warga beberapa kali kaget, pak Kapolres Dodi tiba-tiba sudah di kampung kami, dia berbincang-bincang dengan warga dan memprogramkan Polisi Berkebun di Kampung kami,” ungkap Kurnia Gading yang dikenal sebagai Kepala Kampung energik ini.

Lelaki yang gemar ngopi di cafe seputaran kota Takengon ini, juga sering menyantuni pesantren. Bahkan dia berusaha menyelamatkan rakyat Gayo, khususnya petani dari serangan pihak luar yang akan membeli tanah.

“Tanah milik masyarakat jangan dijual walau ada yang membelinya dengan harga mahal. Kalau dibeli puluhan hektar, lantas masyarakat pindah kemana. Masak jadi gelandangan di negeri sendiri,” saran Kapolres ini disampaikan kepada masyarakat pedesaan yang dikunjunginya.

Dodi Rahmawan telah menoreh sejarah di bumi Gayo. Dia telah berbuat dan melakukan berbagai kegiatan untuk memotivasi masyarakat. Ternyata juga Polisi yang satu ini hobi bertani dan menjadi inisiator berbagai kegiatan yang mengundang perhatian mayarakat. Dia tidak betah kalau hanya di kantor. Itulah sekelumit kisah Polisi yang pernah menjadi korban bom buku, kini mengajak warga untuk giat bertani.[Kh]

Kapolres Dodi Rahmawan di Jagong Jeget
Kapolres Dodi Rahmawan di Jagong Jeget

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.