SETELAH berhasil menjadi pemenang terbaik ke-5 di ajang pemilihan duta wisata Aceh Tengah tahun 2015 lalu, Alma Madhyana Alfarasi atau akrab disapa Alma, kembali mengukir prestasinya di tingkat nasional.
Berawal dari kegemarannya, beberapa pengalaman serta kepiawaiannya di atas catwalk, akhirnya membawa gadis yang masih duduk di kelas XI SMA Negeri 4 Takengon ini menjadi salah satu putri kebanggaan Aceh, khususnya Aceh Tengah. Pasalnya, Alma berhasil membawa pulang piala sebagai juara III tingkat remaja, di ajang pemilihan putra/putri batik 2015 yang diselenggarakan di Banten, tanggal 4 s/d 5 desember lalu.
Gadis kelahiran Takengon, 17 januari 2000 dari pasangan Salman alfarasi dan Ainal mardiah ini ternyata telah banyak mengukir prestasi, khususnya di bidang modeling.
Diawali saat terpilih sebagai 10 besar putri bunga tahun 2011 lalu, membuatnya semakin termotivasi untuk berkompetisi di bidang yang sama, akhirnya secara berturut-turut ia pun berhasil membawa piala seperti juara 3 fashion show semarak Februari 2014, juara 2 fashion show busana muslim tahun 2014, juara favorit busana muslim tahun 2014, Best catwalk model busana muslim remaja tahun 2014, Finalis 5 besar duta wisata Aceh Tengah (win-Ipak 2015) dan juara 3 putra/putri batik kategori remaja tahun 2015.
Juara 1 diraih oleh peserta yang berasal dari Provinsi Banten, juara 2 dari provinsi Jambi, meski harus melalui tahapan seleksi yang ketat, Alma pun berhasil meraih juara 3 mengalahkan 33 provinsi lainnya yang ikut dalam kompetisi tersebut. Yang lebih mengesankan, Alma adalah perwakilan dari Aceh Tengah yang untuk kali pertama mampu membawa pulang piala putri batik.
“Saya sempat gugup karena melihat persaingan yang ketat dan melihat peserta lain yang menunjukkan keprofesionalan mereka dalam bidang modeling.” ungkap Alma pada LintasGayo.co (23/01/2016).
Gadis manis yang bercita-cita menjadi dokter ini, mulai tertarik dengan dunia modeling karena hobinya yang suka pada desain-desain baju. Ia berharap generasi-generasi muda saat ini untuk dapat menggunakan batik dalam keseharian bukan saja di acara formal. Menggunakan batik dari hal-hal kecil seperti pena, tas dan sebagainya, karena dengan begitu menurutnya dapat menjadi salah satu cara dalam melestarikan batik, demikian Alma. (Zuliana Ibrahim | SA)
