Museum Kopi Gayo, Kapan?

oleh
Duta Kopi Gayo 2015 Rezka Kenara Bintang Putra (paling kanan)
Duta Kopi Gayo 2015 Rezka Kenara Bintang Putra (paling kanan)
Duta Kopi Gayo 2015 Rezka Kenara Bintang Putra (paling kanan)

SEBAGAI daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia, sudah selayaknya dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues memiliki Museum Kopi Gayo. Demikian diutarakan Duta Kopi Gayo 2015, Rezka Kenara Bintang Putra, Senin 2 November 2015.

“Gayo butuh museum Kopi yang berguna sebagai sumber referensi masyarakat untuk mengetahui jenis kopi yang pernah di tanam , jenis alat yang pernah digunakan untuk mengolah kopi, mesin-mesin yang pernah digunakan, sertifikat-sertifikat kopi Gayo dan banyak lagi tentang kopi,” ujar Ken, panggilan akrab mahasiswa kelahiran Bintang Aceh Tengah ini.

Museum kopi, timpalnya juga menjadi sumber edukasi kopi bagi masyarakat, turis dan siapa saja yang ingin tahu banyak tentang kopi,

“Terlebih saat ini pemerintah gencar mengganti tanaman kopi yang dianggap kurang produktif dengan tanaman kopi yang lebih produktif. Selain tanaman kopi, pengolahan kopi yang semakin modern seperti penggunaan mesin roasting, coffee maker, ekspreso maker, juga mulai dilakukan masyarakat,” tandas Rezka Kenara Bintang Putra.

Wacana Museum Kopi Gayo pernah dicetuskan Alm. Iklil Ilyas Leube semasa hidupnya dan mengusulkan bekas pabrik kopi peninggalan Belanda di Bener Lampahan sebagai Museum Kopi, namun hingga kini wacana tersebut belum terealisasi. [Khalis]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.