Dua Pembicara dari Gayo Jadi Narsum Prakongres Peradabaan Aceh

oleh

KPA-logoJakarta-LintasGayo.co : Dua pembicara dari Gayo dipastikan akan mengikuti dan menjadi nara sumber (narsum) Prakongres Peradaban Aceh yang digelar di Banda Aceh. “Alhamdulillah, saya juga diundang. InsyaAllah hari ini berangkat ke Banda Aceh,” kata sastrawan nasional asal Gayo, L.K. Ara di Tangerang, Jum’at (25/9/2015)

Dalam prakongres tersebut, sebut pensiunan Balai Pustaka (1985) itu, akan memaparkan pengalamannya dalam penyusunan ensiklopedi seni dan sastra. “Pengalaman pendokumentasian itu yang akan saya sampaikan. Bagaimana mulai mendokumentasikan sastra lisan Gayo, tahun 1970-an, sampai sekarang. Termasuk, membuat ensiklopedi seni dan sastra Aceh. Mudah-mudahan, ada manfaatnya dalam penyusunan kamus bahasa-bahasa lokal yang ada di Aceh,” katanya.

Secara terpisah, peneliti dan penulis Yusradi Usman al-Gayoni juga menyatakan keikutsertaannya dalam acara Prakongres Peradaban Aceh tersebut. “Sudah terima undangan dari panitia, seminggu yang lalu. InsyaAllah ikut dan sore ini berangkat dari Jakarta,” kata inisiator pembentukan Balai Bahasa Gayo itu, sambil menambahkan, “Ke Banda Aceh sambil merampungkan riset biografi Pak Nas. Setelah riset di Banda Aceh, baru ke Takengon buat mewawancarai Pak Nas dan Ibu Afini,” kata penulis buku IMTA-Sumut tersebut.

Seperti acara focus group discussion (FGD) yang digelar di Hotel Arya Duta beberapa waktu lalu, dalam prakongres tersebut, Ketua Language Rights Institute ini akan memaparkan hasil penelitiannya terkait kondisi terakhir soal bahasa Gayo dalam relasinya dengan interaksi dan kontak bahasa Gayo dengan bahasa-bahasa lokal, khususnya yang ada di tanoh Gayo. Termasuk, sikap penutur bahasa Gayo baik di Gayo, pesisir Aceh maupun di luar Aceh terhadap bahasa Gayo serta langkah-langkah pelestarian bahasa Gayo. (FA)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.