Kepada Mahasiswa Gayo ini Jokowi Bilang Ingin ke Bener Meriah

oleh
Safutra Rantona bersama Jokowi
Safutra Rantona bersama Jokowi
Safutra Rantona bersama Jokowi

Jakarta-LintasGayo.co : Kesekian kalinya Presiden Joko Widodo menyatakan pernah tinggal lama di Kabupaten Bener Meriah dan sempat menyatakan keinginannya bertandang ke Kabupaten beribukota Redelong tersebut.

Pernyataan Jokowi terkini soal Bener Meriah dinyatakan kepada mahasiswa asal Gayo, Safutra Rantona yang bertemu Jokowi di acara masyarakat berjumpa dengan Presiden oleh Metro TV di Istana Negara pukul 17:00 WIB, Rabu,12 Agustus 2015 lalu.

“Usai acara tersebut saya bertanya kepada Presiden, kapan ke Bener Meriah Pak?,” Pak Jokowi  menjawab iya, saya dulu pernah tinggal di Bener Meriah. Saya pingin sekali ke Bener Meriah, dulu saya lama tinggal disana. Kemaren rencana saya ke Bener Meriah, rupanya harus naik Helikopter dari Banda Aceh selama 3 jam lebih ke Bener Meriah dan bandaranya juga kecil. Akhirnya batal ke Bener Meriah,”ujar Rantona mengulang pernyataan Jokowi, mantan karyawan PT. KKA tahun 1986-1987 tersebut.

Keikutsertaan Rantona di acara tersebut mewakili Aceh, dia mendapatkan kluster tentang keamanan, kluster ditentukan berdasarkan dengan situasi terjadi di masing-masing daerah peserta.

Jokowi: Persoalan Internal Aceh Jangan Diselesaikan Pusat
Kepada Presiden, Safutra Rantona mengatakan pendidikan di Aceh sudah lumayan baik pasca konflik dan anggaran semakin lama semakin meningkat. Pendapatan anggaran bersumber pada dana otonomi daerah dan pembagian dana Migas. Namun Aceh tidak cukup dengan uang melimpah yang diberikan oleh pemerintah pusat.

“Aceh tidak cukup dengan Otonomi Daerah, namun Aceh harus dilakukan persuasif dari hati presiden kepada pemimpin Aceh,” kata Rantona mengulang pernyataannya dihadapan Jokowi.

Selain itu, Rantona juga mengiformasikan saat ini telah muncul kelompok-kelompok yang mengatasnamakan mantan kombatan yang mulai berkembang di Aceh. “Kepada presiden saya katakan sebagai masyarakat Aceh meminta Presiden untuk mengatasi permasalahan ini. Jangan ada konlfik lagi diantara masyarakat Aceh. Sudah saatnya Aceh maju, mandiri dan fokus untuk membangun Aceh dari sebelumnya,” kata Rantona.

Menanggapi hal ini, Jokowi menyatakan dirinya sudah mengetahui persoalan tersebut.

“Iya itu betul, saya telah mengetahui permasalahannya. Itu masalahnya ada di Aceh, itu masalah internal. Saya rasa masalahnya bisa diselesaikan di Aceh saja. Jangan sampai permasalahannya diselesaikan oleh Pemerintah Pusat. Karena ketika saya ke Aceh saya sudah berjumpa dengan petinggi-petinggi GAM. Saya rasa itu mudah-mudahan cepat selesai,” demikian dikatakan Jokowi menanggapi permintaan Rantona. (SP | Kh)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.