Sekilas Sejarah Bata Gayo Genting

oleh
Batu bata Genting. (LGco_Khalis)

Laporan Khalisuddin

Muhammad Aman Darussalam
Muhammad Aman Darussalam

Pembuatan batu bata Gayo khususnya di Genting Gerbang Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah dimulai sejak tahun 1945, berbarengan dengan Proklamasi Kemerdekaan RI. Saat itu pembuat pertama bernama Nurdin Ali. Demikian diungkapkan tokoh masyarakat Genting sekaligus pelaku sejarah, Muhammad Aman Darussalam kepada LintasGayo.co beberapa waktu lalu.

“Nurdin Ali yang pertama membuat batu bata disini, dia sudah Almarhum. Usaha batu batanya tidak bertahan lama karena belum diminati warga saat itu,” kata Aman Darussalam.

Berselang 28 tahun, persisnya di tahun 1973, seorang warga setempat, Rumayana kembali mencoba membuka usaha pembuatan batu bata setelah belajar dari pesisir utara Aceh. “Rumayana sering ke Bireuen di masa mudanya, dia melihat potensi usaha batu bata dan mencoba membuka usaha, kebetulan dia anak saya,” kata Aman Darussalam.

Batu bata Genting. (LGco_Khalis)
Batu bata Genting. (LGco_Khalis)

Saat itu, di awal-awal pembuatan batu bata, kenang ayah dari Mukim Silih Nara, Ramli. MA ini, bahan baku tanah liat diinjak-injak dengan kaki hingga penampilan tanah tersebut mengkilap seperti keluar minyak. “Awalnya belum punya kerbau untuk melumatkan tanah liat,” kata Aman Darussalam.

Setelah injakan tanah liat maksimal, baru kemudian dicetak dan dijemur di bawah matahari hingga dipandang layak untuk dipanggang. “Pemanggangan dilakukan selama 3 hari 3 malam, haslinya batu bata seperti batu kerasnya,” kata dia.

Sayangnya, usaha yang dirinstis Rumayana hanta bertahan 2 tahun, lagi-lagi karena minat warga dataran tinggi Gayo sangat kurang terhadap batu bata sebagai bahan dinding rumah. “Maklum, saat itu persediaan kayu untuk papan masih sangat melimpah di daerah kita, tidak seperti sekarang,” ujar Aman Darussalam.

Bata Genting kembali muncul sekitar tahun 1980, dan hingga kini usaha kecil ini terus berkembang seiring kebutuhan manusia untuk perumahan, terlebih dengan semakin sulitnya mendapatkan bahan papan.[]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.