Jakarta-LintasGayo.co: Setelah pemutaran film dokumenter Radio Rimba Raya di rumah Mohd Kasim AS (Alm), dibilangan Depok, Jawa barat beberapa waktu lalu, film tersebut akan kembali disaksikan sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Jakarta di Lubang Buaya, Pondok Gede Jakarta Timur.
Menurut sutradara Ikmal Gopi, film akan diputar hari Jum’at, 13 Februari 2015 mengangkat tema “Pentingkah Sejarah?”. Ketika Ditanya mengenai makna tema film tersebut, Ikmal menjelaskan bahwa selama ini, masyarakat hanya mengetahui informasi tentang berbagai sejarah namun tidak pernah tahu bagaimana menghargai sejarah.
“Melalui film ini saya mendorong dan memotivasi kita semua, agar memahami dan menghargai sejarah, sehingga muncullah tema tersebut,” jelas Ikmal.
Ia mengatakan tidak akan pernah berhenti memperkenalkan sejarah tentang Radio Rimba Raya, kepada masyarakat.
“Bagi saya kebenaran sejarah radio ini harus terus dikumandangkan, sebagaimana Radio Rimba Raya mengumandangkan kepada dunia bahwa republik ini masih ada,” ungkapnya semangat.
Ikmal sangat menyayangkan Radio Rimba Raya tidak diputar di Bener Meriah, tepatnya di monumen radio Rimba raya, menurutnya Bener Meriah menjadi daerah yang bersejarah karena keberadaan Radio Rimba Raya itu sendiri. Ia mengaku pernah mengajukan ke pemerintah setempat untuk dilakukan pemutaran film di tugu tersebut, namun tidak mendapatkan izin pemutaran.
“Saya juga membaca informasi bahwa kemarin di monumen tersebut di adakan deklarasi pemuda se-kabupaten Bener Meriah, saya pikir ini sesuatu yang positif, mengingat pemuda adalah generasi bangsa, seharusnya ini menjadi momentum yang tepat dilakukan pemutaran film dokumenter ini, dengan begitu nilai-nilai sejarah dapat dipertahankan, sehingga kita akan lebih meyadari seberapa pentingkah sejarah buat kita, masa di Lubang Buaya kita pertontonkan, di tempat radio itu pernah berjuang tidak kita putar,” demikian Ikmal.
(Zuhri Sinatra | DM)
