Blangkejeren-LintasGayo.co :Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues merelokasi Kecamatan Putri Betung ke perbatasan Aceh Timur mendapat dukungan penuh dari kalangan, termasuk dari sejumlah LSM lingkungan dan juga Walhi.
Dukungan tersebut diberikan atas dasar data dan fakta dari tim Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) bahwa saat ini lebih dari 1000 hektar hutan telah dirambah.
Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim Rabu (14/12/2014) mengatakan, saat ini pihaknya sedang merampungkan proposal bantuan dana ke Pemerintah Aceh, Pemerintah Pusat, serta ke Negara-Negara lain yang berkepentingan terhadap hutan Lueser sebagai negara pembayar emisi karbon dan berkepentingan menjaga kelestariannya.
“Langkah awal, akan kita upayakan dana dari luar, soalnya dana Pemerintah Kabupaten Gayo Lues tidak cukup untuk melakukan relokasi satu kecamatan yang jumlah Kepala Keluarganya sekitar 3000-an, dalam waktu dekat akan kita kirimkan proposalnya,” kata Ibnu Hasim.
Menurut perencanaan kata Ibnu Hasim, setiap Kepala Keluarga (KK) yang direlokasi akan diberi fasilitas rumah dan kebun dua hektar, di daerah itu akan dibangun fasilitas umum seperti sekolah, masjid, dan infrastrukur pendukung lainnya.
“Jika tidak ada pihak yang akan membantu, maka hutan Leuser akan semakin rusak, dan jangan ada yang menyalahkan Pemkab Gayo Lues lagi,” ujarnya.
“Warga di Kecamatan Puteri Betung hampir semuanya setuju direlokasi, asalkan pemerintah menjamin kesejahteraan mereka, dan program relokasi ini merupakan salah satu program dari tiga yang dicanangkan Pemkab Gayo Lues, relokasi yang utama, Saman Center dan Museum Gayo berikutnya,” demikian Ibnu Hasim menimpali didampingi Ancul salah seorang anggota DPRK Gayo Lues.
(Anuar Syahadat | DM)
