Banda Aceh-LintasGayo.co: Pagelaran seni budaya Gayo Art Summit ke-3 dengan tema “Haritage of Gayo dan Alas” hari ini, Sabtu (13 Desember 2014) kembali menghentak panggung gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Darussalam. Setelah sebelumnya sukses menggelar Gayo Art Summit pertama dan kedua, kini Gayo Art Summit ke-3 tampil dengan pagelaran yang lebih meriah dan kaya.
Ketua Panitia, Rahmadsyeh Melala Sagi kepada LintasGayo.co, Sabtu (13/12) pagi menjelaskan, Gayo Art Summit digelar dengan dua rangkaian acara. Yakni acara pameran kebudayaan dan selanjutnya acara puncak atau penampilan seni Gayo dan Alas.
“Pameran kebudayaan Gayo dan Alas digelar Pukul 14.00 WIB hingga sore. Sedangkan untuk pagelaran seni Gayo Art Summit akan digelar mulai pukul 20.00 WIB malam nanti,” terang Rahmad mahasiswa Fakultas Fisipol Unsyiah asal Aceh Tengah ini.
Rahmad menerangkan, kegiatan yang digelar oleh mahasiswa asal Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues dan Bener Meriah di Banda Aceh bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Aceh ini akan menampilkan segudang hiburan yang menarik. Selain tari tradisional dari Gayo dan Alas seperti Guel, Belo Mususun, Saman, Didong, Tangis Dilo, Bines, dan sejumlah tari tradisional lainnya, Ervan Ceh Kul salah satu musisi muda terbaik Gayo juga turut meriahkan pagelaran ini.
Selain itu, lanjut Rahmad, Tari Kolosal Pintu Tua karya Teuku Aga Dewantona koreografer asal Gayo akan menjadi acara puncak kegiatan tersebut.
Tari kolosal Pintu Tua ditarikan oleh 50 mahasiswa dan 20 pemusik dengan durasi hampir 1 jam. Dalam tarian tersebut menceritakan tentang kisah perjalanan masyarakat Gayo dan Alas dari masa ke masa. Mulai dari perjuangan, kesabaran yang terus disakiti, hingga berujung kegembiraan yang abadi. Dalam tarian tersebut juga menggabungkan berbagai unsur seni seperti tari tradisional, kreasi, musik, teater, dan musikalisasi puisi yang dipastikan akan menambah tarian ini menjadi begitu kaya.
“Dijamin Teman-teman akan merinding saat menyaksikannya. Jadi, jangan lupa datang ya, mulai siang ini dan nanti malam. Tentunya gratis dong,” demikian Rahmad. (Supri Ariu)
