Banda Aceh-LintasGayo.co: Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan ada empat pilar utama dalam meningkatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan karakter dan kekhasan provinsi Aceh.
“Pendidikan Aceh dibangun dalam kerangka dasar filosofi ke-Islaman, ke-Acehan, dan kebangsaan,” kata Gubernur dalam sambutan tertulis yang dibaca Sekda Aceh Dermawan di Banda Aceh, Selasa kemarin (2/9/2014) pada acara Hardikda ke 55 di Darussalam, Banda Aceh.
Keempat pilar tersebut antara lain ;
Pertama : Mutu, relevansi dan daya saing.
Kedua : Pemerataan dan perluasan akses.
Ketiga : Tata kelola dan akuntabilitas
Empat : Implementasi sistem pendidikan yang berbasis nilai-nilai Islami.
Disebutkan Gubernur aksesibilitas atau peluang memperoleh pendidikan di Aceh semakin menggembirakan, yang ditandai dengan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang sudah di atas rata-rata nasional.
“Untuk program wajib belajar 9 tahun, Aceh menempati peringkat lima secara nasional. Untuk pendidikan menengah atas menempati posisi empat nasional, demikian juga untuk posisi pendidikan tinggi,” katanya.
Data sekolah yang ada di Aceh saat ini mencapai 4.002 SD/MI, 1.436 SLTP, 888 SMA, 67 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, dan lebih 1.000 Pondok Pesantren (Dayah).
Dijelaskan Gubernur Aceh telah dapat meningkatkan angka melek huruf penduduk dewasa sebesar 96,11 persen pada tahun 2013 dari tahun sebelumnya sebesar 96,06 persen (2012).
Selain itu, Aceh berhasil menekan angka putus sekolah (APTS) secara signifikan, sehingga masuk dalam lima provinsi dengan angka putus sekolah terendah di Indonesia pada 2013.
Oleh karena itu, mulai tahun ini komposisi distribusi anggaran pendidikan Aceh lebih di arahkan pada upaya peningkatan mutu dan daya saing melalui peningkatan mutu guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan tenaga kependidikan lainnya.(tarina/ant)