Penyulingan minyak Sere secara tradisional ancam keselamatan hutan

oleh

Menyuling Sere WangiBlangkejeren-LintasGayo.co : Penyulingan minyak sere wangi secara tradisional mengancam keselamatan hutan, demikian dikatakan Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasyim, Rabu (21/5/2014). pasalnya, setiap dilakukan penyulingan membutuhkan banyak kayu bakar.

Dengan begitu, Ibnu Hasyim mengatakan cara penyulingan sere wangi harus diubah dari cara tradisional ke modern, sehingga kayu di hutan Gayo Lues tetap terjaga kelestariannya.

“Jika tidak dari sekarang kita memikirkan bagaimana cara menyuling minyak Sere wangi tanpa kayu bakar, khawatir kedepanya banyak hutan yang bakalan ditebang, dan hal itu tidak menutup kemungkinan kalau memang kayu bakar tidak ada lagi diperkebunan masyarakat,” katanya.

Ibnu Hasim menerangkan, pihaknya sudah pernah melakukan koordinasi dengan Dinas Disprindakpo Aceh yang baru-baru ini mengunjunggi perkebunan sere wangi di Gayo Lues, tetapi pihak Disprindakop akan melakukan koordinasi dengan pihak Kampus Unsyiah Banda Aceh.

“Kalaupun tidak menggunakan kayu bakar masih bisa di ambil minyaknya, seperti menggunakan batu bara, karena bagaimanapun batu bara kan menghasilkan panas yang sama saat proses penyulingan sere wangi,” jelasnya.

Jika menggunakan gas sebagai alat penyulingan Sere wangi, Ibnu Hasim khawatir antara harga minyak Sere dengan harga gas tidak sesuai, sehingga masyarakat Gayo Lues tidak mau beralih dari kayu bakar ke gas.

“Kita masih menunggu jawaban dari pihak Disprindakop Aceh, mudah-mudahan ada solusi yang tepat dan dapat menguntungkan masyarakat Gayo Lues, supaya hutan Leuser juga tetap terjaga hingga ke anak cucu nanti,” demikian Ibnu Hasyim.

(Anuar Syahadat)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.