Takengon-LintasGayo.co : Berbagai pola “Serangan Fajar” dilakukan para Caleg baik langsung maupun melalui perantara alias Tim Sukses (TS).
Dari salah seorang sumber LintasGayo.co yang sedang bertugas jaga malam di salah satu pos Siskamling di kawasan Pegasing Aceh Tengah, senin dinihari 7 April 2014, pengalaman dari beberapa Pemilu sebelumnya, serangan fajar biasanya dilakukan selama 2 malam terakhir menjelang hari pemungutan suara.
Polanya, kata sumber yang minta dirahasiakan namanya tersebut, para Caleg mendatangi rumah warga atau mampir di Pos Siskamling. Menyodorkan rokok atau bungkus pemantik api (korek api kayu) yang berisi uang.
“Biasanya diisi uang antara Rp.20 ribu hingga Rp.100 ribu, dimulai pulul 08.00 Wib hingga fajar tiba minus dua dan minus satu hari H,” ujar sumber tersebut. Pun pernah menerima serangan fajar melalui sebungkus rokok, sumber tersebut mengaku tidak memilih calon yang memberikan “paket fajar” tersebut.
“Saya orang awam, diberi rokok saya terima, hingga usai memilih saya tidak tau ada uangnya,” ujarnya tertawa.
Sementara amatan LintasGayo.co yang turut bersama warga setempat di pos Siskamling yang berada di tepi jalan Takengon-Blangkejeren tersebut selama beberapa jam hingga pukul 02.30 Wib, kenderaan yang melintas cukup sepi dan jika pun ada tidak berhenti di pos jaga malam tersebut.
Selanjutnya berdasarkan cerita yang berkembang ditengah masyarakat, serangan fajar juga diberikan melalui perantara kios terdekat dengan TPS. Caleg menitipkan sejumlah uang atau paket barang kepada pemilik kios dan meminta agar memberikan titipannya tersebut dengan kode atau sandi tertentu yang telah disepakati. Hal ini dilakukan untuk menghindari pantauan Panwaslu atau pihak pendukung Caleg lain.
Serangan fajar merupakan upaya curang “politik uang” terakhir oleh para Caleg untuk memperoleh suara pemilih. (WA)
